Inovasi dan Sejarah Barcode, Dari Konsep Awal Hingga Penggunaan Modern
MARWAHKEPRI.COM – Pada awal 1950-an, sebuah inovasi teknologi yang akan mengubah cara kita berbelanja dan mengelola inventaris lahir dari ide cemerlang Norman Joseph Woodland dan Bernard Silver. Mereka adalah pelopor di balik barcode, sistem kode batang yang kini menjadi bagian integral dari ritel dan logistik modern.
Ide Woodland dan Silver untuk barcode dimulai pada tahun 1952. Terinspirasi oleh metode pemindai optik dan kode Morse, mereka mengembangkan sistem menggunakan pola garis dan ruang. Meskipun konsep awal mereka adalah terobosan yang menarik, teknologi pada saat itu belum memadai untuk implementasi praktis.
Kemajuan teknologi pada tahun 1960-an membawa ide ini lebih dekat ke realitas. IBM memperkenalkan sistem pemindai canggih yang mampu membaca kode batang, memfasilitasi penerapan barcode dalam berbagai aplikasi industri.
Puncaknya terjadi pada tahun 1974, ketika barcode pertama kali digunakan secara komersial. Produk permen gum Wrigley menjadi yang pertama dipindai dengan barcode di supermarket Marsh di Troy, Ohio, menandai awal dari era baru dalam manajemen inventaris dan penjualan ritel.
Seiring berjalannya waktu, sistem barcode 1D, termasuk format UPC (Universal Product Code) dan EAN (European Article Number), menjadi standar industri. Format-format ini memungkinkan pemindai membaca informasi dengan cepat dan akurat, merevolusi cara produk dilacak dan dikelola di seluruh dunia.
Masuk ke tahun 1990-an, inovasi lebih lanjut muncul dengan diperkenalkannya barcode 2D, seperti QR code (Quick Response code). QR code menawarkan kapasitas penyimpanan data yang lebih besar dan fleksibilitas penggunaan yang lebih luas, dan kini sering terlihat pada berbagai aplikasi digital dan pemasaran.
Barcode telah berkembang pesat sejak pertama kali diciptakan, dan terus berperan penting dalam efisiensi sistem logistik dan distribusi global. Dengan setiap inovasi, teknologi ini semakin memperkuat posisinya sebagai alat yang tak tergantikan dalam dunia modern. MK-mun
Redaktur : Munawir Sani