Wawancara dengan Channel News Asia, Wan Siswandi Bahas Kedaulatan Laut hingga Geopark

Bupati Natuna, Wan Siswandi, berpartisipasi dalam wawancara eksklusif dengan Channel News Asia, Senin (29/7/2024) di kantornya. (Foto: nang)
NATUNA (marwahkepri.com) — Bupati Natuna, Wan Siswandi, berpartisipasi dalam wawancara eksklusif dengan Channel News Asia, stasiun televisi berita berbasis di Singapura, untuk membahas kondisi dan potensi wilayah Natuna, khususnya dalam konteks kedaulatan laut Indonesia.
Dalam wawancara tersebut, yang berfokus pada tema kedaulatan laut Indonesia, Bupati Siswandi menekankan bahwa Natuna adalah bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang kaya akan sumber daya alam. Ia juga mengaitkan hal ini dengan lima pilar kebijakan Presiden Joko Widodo untuk pembangunan Natuna, yang mencakup sektor perikanan, pertahanan, pariwisata, minyak dan gas, serta lingkungan hidup.
“Natuna merupakan bagian NKRI yang memiliki sumber daya yang sangat luar biasa,” ujar Bupati Siswandi, Senin (29/7/2024).
Ia menambahkan bahwa lokasi geografis Natuna yang strategis sangat penting dari sudut pandang geopolitik, yang mendukung program pemerintah pusat dalam hal pertahanan dan keamanan.
Bupati Siswandi juga menyebutkan inisiatif terbaru, di mana pemerintah daerah memberikan hibah tanah untuk pembangunan Kantor Sistem Peringatan Dini (SPD) untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla), sebagai wujud dukungan terhadap upaya pemerintah pusat.
Selain itu, Bupati Siswandi membahas perkembangan geopark di Natuna, yang saat ini berstatus geopark nasional dan sedang diupayakan untuk ditingkatkan menjadi UNESCO Global Geopark. Langkah ini merupakan bagian dari strategi pengembangan pariwisata di Natuna, sejalan dengan pilar kebijakan presiden terkait pariwisata dan lingkungan hidup.
Wawancara lengkap ini akan ditayangkan di Channel YouTube @channelnewsasia pada 19 September mendatang, menawarkan wawasan lebih mendalam tentang potensi dan tantangan yang dihadapi oleh wilayah Natuna dalam konteks nasional dan internasional. MK-nang
Redaktur: Munawir Sani