Ikan Hasil Laut Indonesia Mendominasi Pasar Global, China dan AS Jadi Pesaing Utama

Foto Ilustrasi. (Ist)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melaporkan bahwa nilai ekspor hasil perikanan Indonesia sepanjang Semester I-2024 mencapai US$2,71 miliar atau sekitar Rp44,24 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan tipis sebesar 1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Negara tujuan utama ekspor produk perikanan Indonesia adalah Amerika Serikat dengan nilai ekspor mencapai US$889,39 juta, atau 32,8% dari total ekspor. Diikuti oleh China dengan nilai ekspor US$556,04 juta (20,5%), negara-negara ASEAN US$353,93 juta (13,0%), Jepang US$285,47 juta (10,5%), dan Uni Eropa US$193,35 juta (7,1%).
Meski Amerika Serikat masih menjadi pasar utama, ekspor ke negara tersebut mengalami penurunan sebesar 7,5% dibandingkan tahun lalu. Penurunan juga terjadi pada ekspor ikan ke Jepang, yang turun 16%. Di sisi lain, ekspor ke China, ASEAN, dan Uni Eropa justru meningkat, dengan China mengalami kenaikan 9%, ASEAN 16,5%, dan Uni Eropa 18,9%.
Komoditas utama ekspor perikanan Indonesia selama Januari-Juni 2024 adalah udang, meski nilai ekspornya turun 13,6% menjadi US$755,79 juta. Komoditas lainnya seperti tuna-cakalang-tongkol naik 4,8%, cumi-sotong-gurita naik 34,2%, rajungan-kepiting naik 22%, sedangkan rumput laut mengalami penurunan 33,9%.
KKP juga mencatat surplus neraca perdagangan perikanan sebesar US$2,49 miliar. Untuk mendorong ekspor ke Uni Eropa, KKP berencana melakukan diplomasi bilateral dan ekonomi serta negosiasi terkait hambatan non-tarif pada September-Oktober 2024, mengingat saat ini Uni Eropa sedang libur musim panas.(mk/cnbc)
Redaktur: Munawir Sani