Satu-satunya di Dunia: Laut Tanpa Batas Daratan

Laut biasanya memiliki batas dengan daratan, entah berupa pulau kecil atau daratan luas seperti wilayah negara. Namun, ada satu laut yang tidak memiliki batas dengan daratan manapun. Laut apa yang dimaksud?
Itu adalah Laut Sargasso, satu-satunya laut di dunia yang tidak berbatasan dengan daratan. Laut Sargasso terletak di Samudra Atlantik dan dipenuhi banyak ganggang.
Asal Nama Sargasso
Nama Sargasso berasal dari genus rumput laut yang mengambang bebas disebut Sargassum. Laut ini menampung spesies Sargassum yang bersifat ‘holopelagik’, mengapung bebas di lautan dan berkembang biak secara vegetatif di laut lepas.
Batas Laut Sargasso
Jika biasanya laut memiliki batas dengan daratan, Laut Sargasso hanya ditentukan oleh arus laut. Batasnya terletak di Pusaran Subtropis Atlantik Utara.
- Batas Barat: Arus Teluk
- Batas Utara: Arus Atlantik Utara
- Batas Timur: Arus Canary
- Batas Selatan: Arus Khatulistiwa Atlantik Utara
Karena wilayah ini ditentukan oleh arus, batasnya bersifat dinamis, berkorelasi secara kasar dengan Pusat Tekanan Tinggi Azores untuk musim tertentu.
Ekosistem Laut Sargasso
Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat (NOAA), banyak hewan mendiami Laut Sargasso, termasuk:
- Penyu
- Udang
- Kepiting
- Lumba-lumba
- Hiu Porbeagle
Di laut ini, penyu menggunakan tikar ganggang Sargassum sebagai tempat pembibitan, tempat tukik mendapatkan makanan dan berlindung. Sargassum juga menyediakan habitat penting bagi udang, kepiting, ikan, dan spesies laut lainnya yang telah beradaptasi secara khusus terhadap alga terapung ini. Laut Sargasso juga menjadi tempat pemijahan belut yang terancam punah, marlin putih, hiu porbeagle, dan ikan lumba-lumba. Setiap tahunnya, paus bungkuk bermigrasi ke laut ini.
Ancaman Aktivitas Manusia
Meskipun penting bagi banyak kehidupan laut, Laut Sargasso tidak lepas dari ancaman aktivitas manusia. Salah satunya adalah kapal yang menyebabkan kerusakan lingkungan akibat kebisingan dan polutan kimia. Selain itu, arus laut yang mengisolasi juga menyeret sejumlah besar plastik dan sampah manusia lainnya ke perairan ini.
Gerakan sirkulasi pusaran samudera menyebabkan plastik berputar ke Laut Sargasso, membentuk pulau besar yang dikenal sebagai Tambalan Sampah Atlantik Utara. Wilayah ini diperkirakan berukuran ratusan kilometer dan memiliki kepadatan 200.000 buah sampah per kilometer persegi, sebagaimana dikutip dari IFLScience.
Sayangnya, upaya pembersihan terhambat oleh tantangan besar yang terkait dengan plastik laut. Hal ini membuat plastik kemungkinan besar tetap menjadi ancaman besar bagi kehidupan di kawasan Laut Sargasso.