Mensos Tri Rismaharini Dipuji di PBB sebagai Sosok Inspiratif

Mensos Tri Rismaharini Dipuji di PBB sebagai Sosok Inspiratif

Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini. (F: Medcom.id)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini dipuji sebagai sosok kawan yang langka dan membanggakan. Pujian itu dilontarkan oleh Emilia Saiz, perwakilan dari Global Taskforce of Local and Regional Governments (GTF LRG) sekaligus Sekretaris Jenderal UCLG.

Pujian tersebut diberikan dalam High-Level Political Forum (HLPF) yang digagas oleh PBB. Saiz yang membuka sidang ke-3 HLPF itu memuji Mensos yang akrab disapa Risma.

“Kita sambut teman yang langka dan membanggakan yang kembali ke ruangan ini sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia setelah sebelumnya berkiprah sebagai Wali Kota Surabaya,” ujar Saiz dalam keterangannya, Senin (15/7/2024).

Forum tersebut dilaksanakan oleh GTF LRG yang berkoordinasi dengan Departemen Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDESA) serta didukung oleh UCLG, UN Habitat, dan UNDP di New York. Diketahui, saat menjadi Wali Kota Surabaya pada periode 2010 hingga 2020, Risma aktif melakukan kolaborasi internasional, baik sebagai Presiden United Cities and Local Governments (UCLG) Asia Pasifik maupun sebagai Wakil Presiden UCLG Dunia.

Pada Juli 2016, Surabaya menjadi tuan rumah The Third Session Preparatory Committee for UN Habitat III (PrepCom3), yang dihadiri oleh 3.500 peserta, termasuk 1.886 delegasi anggota PBB dari 116 negara. PrepCom3 UN Habitat III merupakan pertemuan akhir yang menyusun Agenda dan Pernyataan Final sebelum UN Habitat III di Quito, acara 20 tahunan yang berhasil melahirkan Sustainable Development Goals 2030 (SDGs 2030).

Dalam UN Habitat III, Risma hadir dalam belasan sesi sebagai pembicara dan sempat dianugerahi Alumni Terbaik dari Erasmus University di Pavilion Belanda. Keaktifannya dalam UCLG, UN Habitat, serta agenda internasional lainnya memberikan Surabaya tempat yang kuat dan lekat di hati para kepala daerah dan pemimpin regional di seluruh dunia.

“Kita semua tetap mengingat Beliau sebagai sosok yang berorientasi pada aksi nyata dalam memajukan warganya dan sangat tepat sebagai Menteri yang menangani masalah sosial,” imbuh Emilia Saiz.

Pada kesempatan ini, Mensos Risma menyampaikan optimisme dalam menangani kemiskinan dan mencegah kelaparan. “Kami percaya dengan bekerja sama, dunia akan menjadi tempat yang lebih baik untuk semua,” ujar Risma.

Mensos Risma menjelaskan bahwa Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Indonesia diperbarui minimal sekali setiap bulan oleh pemerintah daerah. Pembaruan tersebut memudahkan untuk merancang solusi yang tepat, baik untuk mengurangi pengeluaran keluarga maupun meningkatkan pendapatan mereka.

“Pasalnya, data yang akurat akan membuat penyaluran program pengentasan kemiskinan dilakukan lebih efektif dan efisien. Inklusif tanpa kemiskinan dan kelaparan. No one left behind,” ujar Mensos Risma.

Bersama negara Brazil, Indonesia menjadi dua perwakilan negara anggota yang hadir dalam HLPF sekaligus menjadi penanggap dalam sesi panel diskusi. Forum akan ditutup pada tanggal 17 Juli 2024 dengan pernyataan bersama menuju koalisi global untuk melokalkan SDGs pada 2030.(mk/detik)

 

Redaktur: Munawir Sani