Evakuasi Yolanda, Bukti Cinta TNI-AU Terhadap Rakyat
NATUNA (marwahkepri) – Menderita cedera serius akibat sebuah kecelakaan, membuat Yolanda terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna.
Gadis berusia 25 tahun pemilik nama lengkap Yolanda Qonita Solihat itu, adalah seorang dokter internship di Puskesmas Ranai, Kecamatan Bunguran Timur.
Ia tengah menjalani pendidikan profesi untuk pemahiran dan pemandirian setelah lulus pendidikan kedokteran.
Bulan lalu, dokter muda ini mengalami kecelakaan tunggal saat dalam perjalanan pulang dari Puskesmas.
Akibatnya, Yolanda mengalami patah tulang ekor bawah, yang mengharuskannya dirawat selama tiga hari di RSUD Natuna.
Untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif, ia akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Eka Hospital. Namun, evakuasi sempat tekendala karena kondisi pasien yang hanya bisa terbujur.
Sementara rujukan dengan pesawat komersil membutuhkan biaya yang tidak sedikit, karena posisi pasien harus terbaring selama penerbangan.
Beruntung, Yolanda akhirnya bisa dievakuasi menggunakan pesawat Hercules TNI AU A-1327 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma. Evakuasi dilaksanakan dari Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad menuju Pekanbaru, Provinsi Riau, 5 Juni 2024.
Danlanud Raden Sadjad, Kolonel Penerbang Dedy Iskandar, menjelaskan bahwa evakuasi medis ini adalah bentuk konkret kepedulian TNI AU terhadap masyarakat.
“TNI AU selalu siap membantu masyarakat dalam kondisi darurat seperti ini,” ujar Kolonel Dedy saat disambangi sejumlah awak media di kantornya, 26 Juni 2024.
Selain mendukung tugas operasi militer perang, Lanud Raden Sadjad juga mengemban tugas operasi militer selain perang, seperti misi kemanusiaan.
Hal ini selaras dengan nawacita Kepala Staf Angkatan Udara untuk mewujudkan TNI-AU yang humanis di samping tugas utama sebagai pengawal dirgantara nasional.
“Kami laporkan ke atasan karena sifatnya urgen. Jika tidak segera diberangkatkan, bisa mengancam keselamatan pasien. Alhamdulillah pimpinan mendukung,” tutur Danlanud.
Perwira menengah kelahiran Gresik tahun 1977 itu mengakui bahwa selama masa kepemimpinannya, ia sudah beberapa kali memberikan bantuan kepada masyarakat dengan sumber daya yang dimiliki TNI-AU.
Langkah cepat yang diambil dalam mengevakuasi dr. Yolanda tidak hanya menunjukkan kemampuan operasional TNI AU, tetapi juga memperlihatkan kepedulian mereka terhadap setiap individu yang membutuhkan bantuan.
“Walaupun tugas dan misi kami di udara, kami ingin selalu dekat di hati masyarakat,” pungkasnya.
Evakuasi dr. Yolanda dengan pesawat Hercules ini menjadi bukti nyata komitmen TNI AU dalam melindungi dan melayani masyarakat, terutama dalam kondisi darurat.
Dengan dedikasi seperti ini, TNI AU terus berupaya memberikan yang terbaik bagi masyarakat Natuna dan sekitarnya.(*)
Laporan : Hasonangan Lubis