Remaja di Tanjungpinang Diduga Meninggal Dunia Usai Minum Obat dari Puskesmas

TANJUNGPINANG (marwahkepri.com) – Seorang remaja berinisial D (13) di Kota Tanjungpinang diduga meninggal dunia setelah mengonsumsi obat yang diberikan oleh Puskesmas Sei Jang. Sebelum meninggal, D sempat mengalami kejang-kejang.

Lia, ibu dari D, mengungkapkan bahwa ia membawa anaknya ke Puskesmas Sei Jang pada Selasa (9/7/2024) karena anaknya mengeluhkan sakit perut dan sakit kepala.

“Kemarin, Selasa (9/7/2024) anak saya mengeluh sakit perut, sama sakit kepala, saya ajak berobat ke Puskesmas Sei Jang. Sebelum dibawa berobat kakeknya punya alat pengukur tensi digital dan diukur hasilnya 178/123, kata kakeknya tinggi. Karena tensinya tinggi saya bawa ke puskesmas,” kata Lia, Rabu (10/7/2024).

Di puskesmas, dokter yang menanganinya menanyakan keluhan anaknya dan melakukan pemeriksaan. Namun, ketika Lia menyebutkan bahwa tensi anaknya tinggi, dokter tidak melakukan pengukuran ulang.

“Ditanya sama dokter, apa keluhan anak saya, dipencet perut anak saya. Anak saya mengaku sakit. Kemudian dokter tanya apa ada pusing, anak saya bilang sakit, bilang kepalanya berdenyut. Kemudian saya tanya dokter tensi anak saya tinggi, saya tanya apa tak diukur lagi tensinya dokter bilang tidak perlu diukur lagi,” ujarnya.

Setelah pemeriksaan, dokter memberikan resep obat yang kemudian ditebus di bagian farmasi puskesmas.

“Saya dikasih resep dokter kemudian ditebus di farmasi. Dikasih 5 macam obat. Ada 3 jenis obat diberikan sesudah makan dan 2 sebelum makan,” kata Lia.

Setelah dari puskesmas, Lia sempat membawa anaknya ke sekolahnya, membeli sarapan, dan kemudian pulang ke rumah.

“Sampai di rumah saya kasih makan obat, tapi anak saya memang dari kecil tidak minum obat. Saya paksa minum obat. Beberapa lama kemudian anak saya bilang ngantuk, kemudian ia tidur. Tak berapa lama kemudian sekitar 5-10 menit kondisi anak saya kejang, kemudian dibangunkan oleh suami,” ujarnya.

“Saat kejang, mulut dan hidung anak saya berbusa. Saat kejang saya panggil tetangga semua untuk dibawa. Dalam mobil busa yang keluar dari mulut makin deras dan busa di bagian hidung berbusa,” tambahnya.

Sesampainya di puskesmas, anaknya segera ditangani namun beberapa saat kemudian dinyatakan meninggal dunia. Lia sempat mempertanyakan obat apa yang diberikan kepada anaknya saat berobat pagi hari.

“Saya tanya obat apa yang dikasih ke anak saya, orang di puskesmas tak ada yang jawab. Kemudian saya dipanggil dokter dan diberitahukan anak saya sudah meninggal. Jarak saya kasih obat dan sampai dilarikan ke puskesmas tak sampai 1 jam,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak puskesmas terkait jenis obat yang diberikan dan penyebab pasti kematian D. MK-rah

Redaktur: Munawir Sani