Kominfo Dorong Verifikasi Usia di Game Online

Ilustrasi Foto.
JAKARTA (marwahkepri.com) – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong pengembang game untuk menerapkan sistem verifikasi usia, memastikan pemain hanya memainkan game yang sesuai dengan umur mereka.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, menyatakan pentingnya mekanisme ini. “Mereka harus memiliki mekanisme bagaimana supaya mengetahui kalau gim ini dimainkan oleh anak-anak, harus ada mekanisme verifikasi,” kata Semuel, dikutip dari laman resmi Kominfo, Kamis (20/6/2024).
Semuel menekankan bahwa anak di bawah umur tidak boleh bermain game yang tidak sesuai dengan usianya. Game harus bisa menolak akun yang dibuat oleh pemain yang belum memenuhi syarat umur yang ditentukan.
Beberapa game sudah memiliki klasifikasi usia sesuai dengan aturan yang berlaku, dan pengembang yang telah disurati sebelumnya harus patuh pada aturan tersebut. “Gim tersebut harus menolak pembuatan akun oleh pemain yang belum memenuhi syarat umur,” tandasnya.
Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Wahyudi Djafar, menjelaskan bahwa verifikasi usia bisa dilakukan dengan beberapa cara, seperti mencantumkan tanggal dan tahun lahir, menggunakan identitas pribadi, atau melalui persetujuan dari orang tua atau wali anak.
Di Indonesia, pemrosesan data harus mendapat persetujuan dari orang tua atau wali, yang juga memungkinkan pemantauan aktivitas anak.
“Beberapa game yang banyak digunakan anak-anak di Indonesia, seperti Roblox, memerlukan persetujuan dari orang tua. Saya mengontrol akun Roblox anak saya dengan email saya,” kata Wahyudi.
UU ITE Pasal 16 juga mengatur soal perlindungan anak dalam Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Aturan ini mewajibkan platform, termasuk game, untuk melakukan autentifikasi dan verifikasi, termasuk memastikan usia pengguna.
“Verifikasi dan autentifikasi harus memastikan pengguna telah masuk usia tertentu atau anak mendapatkan persetujuan dari orang tua. Misalnya untuk mendaftar di game tersebut, didaftarkan email dari orang tuanya,” jelas Wahyudi.