Indonesia Mendapat Kuota Haji 2025 Sebesar 221.000 Jemaah

kabah-at-night-with-floodlights

Ilustrasi haji. (f: net)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan bahwa Indonesia mendapatkan kuota haji untuk tahun 2025 sebesar 221.000 jemaah, sama seperti kuota yang diberikan pada tahun ini. Informasi ini diperoleh setelah menghadiri acara Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H yang digelar oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Makkah.

“Malam ini saya menghadiri Haflul Hajji Al-Khitamy, semacam malam tasyakuran atas selesainya penyelenggaraan ibadah haji 1445 H. Saya mendapat informasi dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji ‘Ayed Al Ghuwainim, dan sesuai surat yang saya terima, bahwa Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 H/2025 M,” ujar Menag Yaqut di kantor Kementerian Haji dan Umrah Saudi.

Gus Men, sapaan akrab Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan apresiasi terhadap Kementerian Haji dan Umrah Saudi atas pengumuman kuota yang lebih awal, karena hal ini dapat mempercepat proses persiapan penyelenggaraan haji. “Apresiasi juga atas ketegasan otoritas Saudi dalam menerapkan aturan terkait visa haji dan visa non-haji,” tambahnya.

Menag juga menilai bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 berjalan sukses, berdasarkan beberapa indikator. Pertama, pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar dengan kuota jemaah haji reguler yang terpenuhi secara optimal sebanyak 213.320 jemaah. Hanya 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup. “Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji,” terang Gus Men.

Kedua, pelayanan jemaah baik di Madinah maupun Makkah juga berjalan lancar, meliputi layanan katering, transportasi, akomodasi, perlindungan jemaah, dan bimbingan ibadah. “Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah,” lanjutnya.

Layanan fast track yang pertama kali dilakukan pada embarkasi Jakarta, Solo, dan Surabaya juga disebut berjalan lancar. “Layanan katering bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji. Ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal setelah sebelumnya diterapkan pada 2022,” tambah Gus Men.

Ketiga, puncak haji yang berjalan lancar menjadi indikator lain kesuksesan penyelenggaraan tahun ini. Mitigasi yang dilakukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina (Armuzna). “Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri,” ungkap Menag.

Namun, Gus Men juga menyoroti beberapa dinamika di Mina yang perlu dievaluasi. “Mina dari dulu seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan. Dengan kuota 213.320 jemaah, ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang. Menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan,” jelasnya.

Gus Men menegaskan bahwa kenyamanan dan keselamatan jiwa jemaah perlu menjadi pertimbangan utama dalam menghadapi keterbatasan wilayah di Mina. “Meski demikian, kita bersyukur proses puncak haji berjalan lancar,” ucapnya.

Menag juga menyatakan bahwa pihaknya akan segera menggelar evaluasi atas penyelenggaraan haji tahun ini. Sejumlah catatan akan menjadi bahan perbaikan untuk musim haji mendatang. “Kita tetap akan upayakan kuota tambahan dalam jumlah yang terukur untuk tetap menjaga kenyamanan dan keselamatan jemaah,” tegasnya.

Haflul Hajji Al-Khitamy adalah acara yang digelar Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam dua tahun terakhir setiap 12 Zulhijjah, bertepatan dengan hari saat jemaah haji yang mengambil Nafar Awal meninggalkan Mina untuk kembali ke hotel di Makkah. Acara ini mengambil tema “Khitaamuhu Misk”.

Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah dalam sambutannya menyatakan bahwa kesuksesan haji berdasarkan hasil kerja sama antara Kantor Urusan Haji (KUH) dari berbagai negara dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Menurutnya, langkah persiapan menjadi lebih cepat dengan pemberian kuota setelah operasional haji. Ia berharap kerja sama lintas pihak ini terus berlangsung di masa mendatang. Menhaj Tawfiq juga mengumumkan bahwa masa umrah segera dimulai dengan penerbitan visa umrah.

Ikut mendampingi Menag Yaqut, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani