Para Peneliti Mengungkap Usia Matahari dan Dampaknya pada Tata Surya di Masa Depan

Marwahkepri.com – Para peneliti berhasil menemukan sisa usia Matahari, termasuk dampaknya pada tata surya di masa depan. Dalam perhitungan para ilmuwan, Matahari masuk usia 5 miliar tahun atau fase paruh baya (middle age). Usia Matahari diyakini berdampak negatif pada planet, termasuk Bumi.

Salah satunya, Bumi disebut tidak akan bisa menjadi tempat tinggal bagi tumbuhan dan rantai makanan akan hancur. Kejadian ini kemungkinan akan terjadi dalam 600 juta tahun lagi.

Suhu Matahari akan naik 10 persen lebih panas dalam 1 miliar tahun. Perubahan tersebut membuat efek rumah kaca tidak bisa dikendalikan, lautan menguap, hingga kekeringan akan terjadi, seperti dikutip dari IFLScience pada Kamis (1/4/2024).

Manusia kemungkinan juga tidak akan bisa bertahan dalam kondisi tersebut. Bumi, pada akhirnya, akan berubah menjadi tempat yang sangat panas dan melelehkan isinya.

“Bumi dan Mars kemungkinan akan berputar masuk ke Matahari, sementara planet lainnya akan terdorong ke luar,” kata laporan Iflscience.

Sementara itu, Matahari akan berubah menjadi bintang baru White Dwarf. Lapisan inti pusat tata surya itu akan melebur dan banyak massa yang hilang.

Kejadian ini kemungkinan baru terjadi dalam 30 miliar tahun. Namun, dalam prosesnya, tata surya akan kehilangan 3 planet dalam 10 miliar tahun.

Planet terbesar, Jupiter, kemungkinan akan bertahan selama semua itu terjadi. Tetapi, juga akan terdorong ke luar tata surya dan melebur dengan bintang lain.

Planet terakhir baru akan keluar dari sistem pada 100 miliar tahun. Hal ini jauh lebih lama dari usia alam semesta, yang diperkirakan sekitar 13,8 miliar tahun.