Kelezatan Kuliner Khas Natuna Berbahan Dasar Sagu, Bisa Jadi Pilihan Menu Berbuka Puasa

Aneka ragam kuliner khas Natuna.
NATUNA (marwahkepri.com) – Kabupaten Natuna di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memang sudah dikenal akan keindahan alamnya yang memukau.
Namun selain memiliki potensi alam menakjubkan, daerah di perbatasan Indonesia ini, juga kaya dengan kuliner tradisional.
Salah satu bahan dasar yang sering digunakan dalam masakan khas Natuna adalah sagu. Makanan turun temurun ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan warisan kuliner leluhur.
Sagu bukan hanya menjadi pilihan bagi masyarakat setempat, namun juga menjadi komoditas pangan melimpah, bahkan menjadi identitas kuliner Natuna itu sendiri.
Berikut ini empat kuliner khas Natuna berbahan dasar sagu yang cocok dijadikan pilihan untuk menu berbuka puasa.
1. Tabel Mando
Tabel Mando, atau sering dijuluki sebagai pizza Natuna, memang menjadi salah satu kuliner unggulan yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Kabupaten Natuna.
Bentuknya menyerupai pizza membuatnya menarik perhatian, namun rasa dan aroma yang dihasilkan oleh makanan ini benar-benar memukau.
Tabel Mando terbuat dari bahan dasar sagu basah, dicampur dengan ikan salai dan kelapa parut. Sagunya kemudian dibumbui dengan rempah-rempah pilihan yang memberikan cita rasa khas Natuna.
Proses pembuatan makanan ini melibatkan keahlian khusus dan ketelatenan dalam memadukan berbagai bahan sehingga menghasilkan hidangan yang lezat dan menggugah selera.
Tidak hanya sekadar hidangan lezat, Tabel Mando juga mencerminkan keragaman kuliner Natuna yang unik. Setiap gigitan mengungkapkan kekayaan rasa dari bumi dan laut yang melimpah di sekitar Kepulauan Natuna.
Tabel Mando menjadi potret nyata dari warisan kuliner yang memperkaya budaya gastronomi Indonesia.
2. KernasÂ
Kernas tak kalah lezatnya dengan Tabel Mando. Kuliner khas yang satu ini kerap dijuluki sebagai nugget Natuna.
Kernas merupakan salah satu makanan khas Natuna yang menggugah selera dengan cita rasa gurih dan tekstur yang renyah. Terbuat dari bahan utama ikan tongkol halus yang dipadukan dengan butiran sagu, bawang merah, bawang putih, dan garam.
Proses pembuatan Kernas dimulai dengan pencampuran bahan-bahan utama hingga membentuk adonan yang kental dan padat.
Kemudian adonan tersebut dibentuk menjadi potongan-potongan kecil dan digoreng hingga berwarna kuning keemasan. Hasilnya adalah snack yang lezat dan menggugah selera, siap dinikmati kapan saja.
Kernas tidak hanya nikmat disantap begitu saja, namun juga dapat dinikmati dengan sambal untuk menambah sensasi pedas yang menggigit.
Kombinasi cita rasa gurih dari Kernas dan sensasi pedas dari sambal menciptakan harmoni rasa yang memikat lidah.
3. Tabel ArokÂ
Satu lagi makanan tradisional yang wajib anda cicipi saat mengunjungi Natuna yakni Tabel Arok. Sama seperti makanan lainnya, ia juga berbahan dasar sagu.
Meskipun sederhana dalam penyajiannya, Tabel Arok memiliki cita rasa yang khas dan membumi yang membuatnya menjadi santapan sehari-hari yang digemari oleh penduduk setempat.
Tabel Arok adalah makanan pengganti nasi yang terbuat dari bahan-bahan sederhana, antara lain sagu mentah, kelapa parut, dan sedikit garam.
Proses pembuatannya pun cukup mudah, di mana bahan-bahan tersebut dicampur menjadi adonan dan kemudian dibentuk menjadi potongan-potongan kecil sebelum dimasak.
Meskipun sederhana dalam komposisinya, Tabel Arok memiliki cita rasa yang lezat dan menggugah selera. Kelezatan Tabel Arok tidak hanya terletak pada rasanya yang autentik, tetapi juga pada kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.
Kuliner sagu Natuna ini merupakan bukti dari kemampuan masyarakat Natuna dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di sekitarnya dengan bijak.
Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Tabel Arok saat berkunjung ke Natuna. Dengan cita rasa yang khas dan kearifan lokal yang terkandung di dalamnya, Tabel Arok akan memberikan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi siapa pun yang mencicipinya.
4. Kuah TigeÂ
Natuna menawarkan satu lagi hidangan yang lebih dari sekadar makanan terbuat dari bahan sagu, yaitu kuah tige.
Hidangan ini tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga menyampaikan pesan yang dalam tentang kebersamaan dan kekeluargaan.
Di tengah-tengah gemerlapnya kehidupan pulau-pulau Natuna, kuah tige menjadi simbol penting dari nilai-nilai tradisional yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat.
Kuah tige adalah hidangan yang sederhana tetapi kaya akan rasa. Biasanya terdiri dari nasi atau singkong yang direbus, dicampur dengan ubi, dan disajikan dengan kelapa parut serta sagu butir.
Kombinasi ini menciptakan cita rasa yang lezat dan menggugah selera. Namun, lebih dari sekadar makanan, kuah tige memiliki makna yang lebih mendalam bagi masyarakat Natuna.
Bagi penduduk Natuna, kuah tige bukan hanya tentang memuaskan rasa lapar; itu adalah tentang berkumpul bersama keluarga dan teman-teman dalam semangkuk hidangan yang hangat dan lezat.(*)
Redaktur : Munawir Sani