Mitigasi Mitos dan Fakta Seputar Kedaluwarsa Air Kemasan: Bahaya Mikroba dan Implikasi Bahan Botol

Ilustrasi. (F: Cnn)
Marwahkepri.com – Meskipun banyak yang percaya bahwa air kemasan tidak memiliki batas kedaluwarsa yang nyata, faktanya, air kemasan tetap memiliki tanggal kedaluwarsa yang perlu diperhatikan.
Namun, penting untuk memahami bahwa tanggal tersebut hanyalah peringatan terkait dengan kemungkinan perubahan rasa akibat bahan kimia yang terlarut dalam air.
Menurut laporan dari Business Insider, umur simpan air kemasan bervariasi tergantung pada mereknya. Namun, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan bahwa air kemasan sebenarnya dapat bertahan tanpa batas waktu jika disimpan dengan benar.
Namun demikian, penyimpanan yang tidak tepat tidak hanya dapat memengaruhi rasa air menjadi tidak enak, tetapi juga berpotensi menjadi beracun seiring berjalannya waktu.
Air kemasan yang telah melewati batas kedaluwarsa juga dapat menjadi sumber masalah kesehatan. Kerusakan pada botol dapat menyebabkan keluarnya bahan kimia mikroskopis ke dalam air, seperti yang diungkapkan oleh Bryan Quoc Le, seorang ahli kimia makanan dan penulis “150 Food Science Questions Answered”.
Bahan kimia ini dapat membuat air terasa seperti obat, klorin, atau ozon. Lebih lanjut, botol plastik, yang merupakan bahan umum dari botol air kemasan, cenderung melepaskan bahan kimia tertentu seperti antimon, yang dapat merusak lambung dan usus, serta ester ftalat yang dapat mengganggu sistem endokrin.
Untuk menghindari masalah ini, botol kaca dianggap sebagai pilihan yang lebih baik daripada botol plastik. Botol kaca memiliki sifat inert yang membuatnya tidak mengandung bahan kimia, tidak bereaksi terhadap bahan pelarut, dan kedap terhadap udara.
Ancaman lain yang perlu diperhatikan adalah mikroba yang dapat terkandung dalam air kemasan. Meskipun perusahaan air minum kemasan menjalani proses pengawasan ketat, masih ada kemungkinan terjadinya kontaminasi yang tidak disengaja.
Sebagai contoh, pada April 2016, beberapa kantor di Spanyol menerima air kemasan yang terkontaminasi norovirus, menyebabkan ribuan orang mengalami gejala gastroenteritis.
Bryan Quoc Le menjelaskan bahwa air yang terkontaminasi dapat memiliki rasa dan aroma yang tidak enak, bahkan mungkin terdapat lapisan tipis dan berlendir di dekat tepi botol yang dapat menjadi pintu bagi mikroba masuk.
Untuk mengatasi air kemasan yang telah kedaluwarsa, Le merekomendasikan penyaringan menggunakan filter arang aktif untuk menghilangkan kontaminan. Jika air telah terkontaminasi oleh mikroba, merebus air tersebut selama satu menit dapat membunuh patogen yang ada.
Penting untuk diingat bahwa botol air yang sudah kedaluwarsa harus dibuang dengan benar, karena penggunaan kembali botol tersebut dapat membahayakan kesehatan. Jadi, janganlah memberikan air kedaluwarsa kepada tanaman atau hewan peliharaan karena kontaminannya dapat membahayakan mereka.