Mensos Risma Terharu Mendengar Cerita Lansia yang Tak Mendapat Bantuan Sosial

Mensos Risma Terharu Mendengar Cerita Lansia yang Tak Mendapat Bantuan Sosial

Menteri Sosial,Tri RismahariniTersentuh Dengar Cerita Lansia Tak Dapat Bantuan Sosial. (F:Tribunnews.com)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Menteri Sosial Tri Rismaharini tak sanggup menahan tangis ketika mendengar cerita tentang seorang lansia yang hidup seorang diri tanpa mendapatkan bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Kejadian itu terjadi ketika anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Golkar, Muhammad Ali Ridha, berbagi kisah tersebut pada rapat kerja antara Kemensos dan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa (19/3).

Muhammad Ali Ridha, dalam penyampaiannya, mengungkapkan bahwa banyak temuan terkait implementasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang tidak sesuai, salah satunya terkait dengan lansia bernama Bu Semi.

Ridha menceritakan bahwa Bu Semi, seorang nenek berusia 90 tahun dari Magetan, Jawa Timur, menjalani kehidupan sebatang kara di usia senjanya, namun masih memperlihatkan kebugaran fisik.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan sehari-harinya, Bu Semi terpaksa menjual kerupuk dengan keuntungan yang sangat minim. Ridha bahkan mengunjungi kediaman Bu Semi untuk memastikan kebenaran cerita tersebut, dan fakta yang diungkapkan oleh Ridha menyedihkan. Bu Semi terpaksa mengonsumsi tahu dan kacang panjang yang direbus karena kesulitan mendapatkan beras.

Kesedihan dan haru tampak menyelubungi suasana rapat ketika Ridha menyampaikan kisah tersebut, bahkan tangisnya tidak tertahankan. Sementara itu, Menteri Risma, dengan wajah yang memperlihatkan kesedihan, menangis seraya mengambil tisu untuk menyeka air matanya.

Setelah rapat, Risma berkomitmen untuk mengevaluasi implementasi DTKS, menyadari bahwa kasus Bu Semi bukanlah satu-satunya. Ia berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam memberikan informasi terkait dengan orang-orang yang membutuhkan bantuan sosial agar tidak ada lagi orang yang mengalami kesulitan mendapatkan makanan.(Mk/Cnn)

 

Redaktur: Munawir Sani