Kementerian ESDM: Perkiraan Produksi Gas Bumi RI Menurun dalam Beberapa Tahun Mendatang

Marwahkepri.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa produksi gas bumi Indonesia diproyeksikan akan mengalami penurunan dalam beberapa tahun mendatang karena lapangan-lapangan gas yang ada telah menua.

Koordinator Penyiapan Program Migas Ditjen Migas Kementerian ESDM, Rizal Fajar Muttaqien, menjelaskan bahwa pemerintah sedang berupaya keras untuk meningkatkan pencarian cadangan gas baru guna menjaga tingkat produksi.

“Berdasarkan data produksi, produksi gas bumi Indonesia diperkirakan akan terus menurun dalam beberapa tahun mendatang dari lapangan eksisting,” ujar Rizal dalam webinar “Menelisik Kesiapan Pasokan Gas untuk Sektor Industri dan Pembangkit Listrik” pada Kamis (29/2/2024).

Menurutnya, sektor industri saat ini menjadi salah satu konsumen gas bumi terbesar dengan 30,83%, diikuti oleh sektor ketenagalistrikan (11,82%) dan pupuk (sekitar 11%). Ekspor gas bumi dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) mencapai 22,18%, sementara melalui gas pipa sebesar 8,40%, dengan total konsumsi pada akhir 2023 mencapai 5.868 BBTUD.

Rizal juga menyampaikan bahwa sejumlah regulasi telah ditetapkan untuk mendukung tata kelola gas bumi di Indonesia, baik di sisi hulu maupun hilir, termasuk Undang-Undang Migas dan Energi, serta peraturan pemerintah terkait kebijakan energi nasional.

Selain itu, Kementerian ESDM telah menerapkan kebijakan Harga Gas Bumi Terintegrasi (HGBT) sejak tahun 2020 untuk tujuh industri dan pembangkit listrik demi kepentingan umum.(Mk/cnbc)