Fenomena Childfree di Jepang: Penyebab Kelahiran Terendah dalam Sejarah

Ilustrasi.(F: Cnn)
JEPANG (marwahkepri.com) – Jepang mengalami penurunan tingkat kelahiran selama delapan tahun berturut-turut, dengan salah satu faktor utama adalah fenomena childfree di kalangan pasangan suami istri. Data terbaru menunjukkan bahwa Jepang memiliki persentase tertinggi wanita berusia 50 tahun yang tidak memiliki anak di antara negara-negara maju.
Menurut statistik dari Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), 27 persen wanita yang lahir pada tahun 1970 di Jepang belum pernah melahirkan saat berusia 50 tahun, menjadi yang tertinggi di antara 17 negara dengan data yang sebanding. Alasan di balik fenomena ini meliputi kesulitan menikah, pilihan untuk tidak memiliki anak, penundaan memiliki anak, atau masalah kesehatan.
Meskipun negara-negara Eropa Barat berhasil menahan lonjakan jumlah orang yang tidak memiliki anak dengan menawarkan bantuan untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga, Jepang masih menghadapi tantangan besar.
Sebagian besar wanita Jepang yang belum menikah cenderung memutuskan untuk tidak memiliki anak jika mereka berpenghasilan rendah atau belum menemukan pasangan yang cocok.
Kurangnya langkah-langkah untuk membantu menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga menyebabkan banyak perempuan di Jepang harus memilih antara karier dan memiliki anak. Hal ini juga menyebabkan penundaan dalam pernikahan dan persalinan, serta meningkatnya jumlah orang yang tidak memiliki anak.
Para ahli menggarisbawahi pentingnya langkah-langkah kebijakan untuk membantu menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga sebagai solusi untuk meningkatkan tingkat kelahiran di Jepang.