Peluang PDIP sebagai Oposisi Setelah Kepemimpinan Jokowi

PDIP.(F: JawaPos.com)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Meskipun Ganjar Pranowo kalah dalam Pilpres 2024, PDIP diproyeksikan menjadi pemenang Pemilu 2024 dengan hasil hitung cepat dan rekapitulasi sementara KPU menempatkannya di peringkat teratas. Dalam real count KPU pada Senin (26/2), PDIP berhasil meraih 12,3 juta suara atau sekitar 16,54 persen, disusul oleh Golkar, Gerindra, dan PKB. Di sisi lain, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan 58,84 persen suara.
Menurut Adib Miftahul, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), peluang PDIP menjadi kekuatan oposisi pasca pemerintahan Jokowi sangat kuat.
Adib menyoroti ketegangan antara PDIP dan Jokowi serta langkah PDIP dalam menentang keberpihakan Jokowi dalam Pilpres 2024. Meskipun tidak secara langsung diungkapkan, gerak-gerik Jokowi cenderung mendukung Prabowo-Gibran.
Adib menambahkan bahwa PDIP memiliki pengalaman yang cukup dalam menjadi oposisi selama dua periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan mampu berada di koalisi pemerintahan maupun sebagai oposisi.
Dia meyakini bahwa meskipun komposisi partai koalisi dan oposisi di pemerintahan selanjutnya tidak seimbang, PDIP dan PKS memiliki peluang besar untuk menjadi kekuatan oposisi yang signifikan.
Pengamat politik dari Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA), Herry Mendrofa, juga meyakini bahwa PDIP akan memilih jalan oposisi setelah dua dekade menjadi partai pendukung pemerintah.
Herry menekankan bahwa PDIP telah menunjukkan keberanian untuk menentang kebijakan pemerintahan Jokowi, dan percaya bahwa kekuatan PDIP akan meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia.
Dengan hasil pemilu yang menguntungkan, baik Adib maupun Herry yakin bahwa PDIP akan menjadi kekuatan utama dalam oposisi. Mereka menilai bahwa kehadiran PDIP di luar pemerintahan akan memberikan dinamika baru dalam politik Indonesia, meskipun hanya bersama PKS.
Menurut mereka, PDIP memiliki kesempatan untuk memperkuat suara mereka dengan mengawal kebijakan yang tepat bagi rakyat.(mk/cnn)
Redaktur: Munawir Sani