Jadi Sorotan, Ketua Komisi II Minta Bupati Evaluasi Kinerja Disperindag

Ketua Komisi II Marzuki

Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (02/03/2023).FOTO/NANG

NATUNA (marwahkepri.com) – Ketua Komisi II DPRD Natuna, Marzuki, meminta kepada Bupati Natuna agar dapat mengevaluasi kinerja Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Disperindagkopum).

Kinerja Disperindagkopum Natuna dibawah pimpinan Marwan Syaputra menjadi sorotan.   Hal ini lantaran dinilai ‘melempem’ dalam menjalankan tugas sebagai pembantu Bupati untuk urusan bidang perindustrian perdagangan.

“Menurut saya sebenarnya bukan hanya Disperindag, tapi mana saja OPD yang dinilai lemah harusnya dilakukan evaluasi, misalnya setiap 3 atau 6 bulan sekali,” ujarnya saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (02/11/2023).

Sebagai ujung tombak, Disperindagkopum harusnya mempunyai trobosan dalam  pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sehingga dapat menghidupkan perekonomian masyarakat.

Adapun cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan menjalin kerjasama bidang pemasaran bersama daerah lain yang sudah berhasil mengembangkan sektor UMKM.

Sebenarnya, peluang itu sudah ada di depan mata. Sayangnya tidak mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Disperindagkopum Natuna ?.

Tahun lalu, pemerintah daerah (Pemda) Cirebon, Jawa Barat, meminta Disperindag  menyiapkan daftar produk UMKM Natuna yang bisa dipasarkan di daerah mereka.

Peluang pemasaran produk UMKM di Cirebon sangat besar, sebab penduduk mereka mencapai 7 juta jiwa. Namun sayang, daftar produk yang diminta sampai saat ini belum diberikan.

“Memang ini ada di komisi kita, sebetulnya mitra kerjanya. Tapi keberangkatan mereka ke sana pun kita tak pernah diberitahu,” cetus Marzuki.

Semestinya kata Marzuki, setiap kunjungan kerja atau studi banding di luar daerah, hasilnya bisa diimplementasikan ke daerah agar bermanfaat untuk masyarakat.

Politis Partai Gerindra ini menyayangkan, hasil kunjungan kerja kerja tersebut tidak  membuahkan hasil untuk daerah. Apalagi, Pemda Cirebon mau membantu pemasaran UMKM Natuna.

“Urusan UMKM dan koperasi kan menjadi kewenangan disperindag, akan tetapi memang mereka selalu menyampaikan tentang kekurangan anggaran mereka”.

Akan lebih baik kata dia, ada kerangka kerja yang dibuat dan disampaikan kepada kepala daerah secara berkala. Kemudian dilakukan evaluasi bupati, tercapai tidak yang dibuat setiap OPD.

Dilansir dari Acikepri.com, Kepala Disperindagkopum Natuna, Marwan Syaputra saat dikonfirmasi belum lama ini, mengatakan, bahwa pihaknya masih mendata produk UMKM di Natuna.

“Setelah itu baru kita rapatkan bersama dinas terkait, seperti dinas Pertanian, Perikanan dan DPMPTS,” terang Marwan.

Marwan beralasan, Natuna belum mempunyai UMKM yang beriorentasi ekspor dan bahan bakunya juga tidak selalu tersedia, sedangkan dari pihak pengusaha Cirebon meminta suplai setiap bulan.

“Jadi data itu tidak sembarang nak kita ambil, salah beri data, pemasaran bisa mandeg karena tidak tersedia,” sebut Marwan.

Marwan menuturkan, tugas itu bukan tanggungjawab Disperindagkopum semata, terkait bahan baku ada dinas Pertanian dan Perikanan, jadi harus dirapatkan secara sinergi.

“Mudah-mudahan tahun ini sudah dapat datanya,” ungkapnya.MK-nang

Redaktur : Munawir Sani