Kecoa: Serangga Tangguh yang Bertahan Sejak Zaman Purba

Ilustrasi kecoa. (f: meta)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Kecoa adalah salah satu serangga yang paling sering ditemui di berbagai tempat di seluruh dunia. Dengan reputasi sebagai hewan yang sulit dibasmi dan kemampuan bertahan hidup luar biasa, kecoa telah berevolusi selama lebih dari 300 juta tahun sejak zaman Karbonifer.
Asal-usul dan Evolusi Kecoa
Dikutip dari History Timelines, kecoa pertama kali muncul di Bumi sekitar periode Karbonifer, jauh sebelum dinosaurus menguasai planet ini. Seiring waktu, mereka berevolusi menjadi spesies yang sangat adaptif dan dapat berkembang biak dengan cepat di berbagai lingkungan.
Referensi tertulis pertama mengenai kecoa dalam bahasa Inggris tercatat pada tahun 1625, ketika astrolog William Lilly menyebutnya sebagai “kumbang hitam” dalam bukunya.
Persebaran Kecoa ke Seluruh Dunia
Kecoa kini ditemukan di semua benua, kecuali Antartika. Salah satu spesies yang paling umum adalah kecoa Jerman (Blattella germanica), yang sering ditemukan di dapur, bawah kulkas, atau sudut-sudut rumah.
Berdasarkan penelitian DNA, para ilmuwan menemukan bahwa kecoa Jerman berasal dari kecoa Asia (Blattella asahinai) yang berevolusi sekitar 2.100 tahun lalu di wilayah yang kini mencakup India dan Myanmar.
Gelombang migrasi kecoa pertama terjadi sekitar 1.200 tahun lalu, saat mereka menyebar ke Timur Tengah, kemungkinan besar melalui perjalanan dagang Kekhalifahan Umayyah dan Abbasiyah. Kemudian, sekitar 390 tahun lalu, kecoa mulai bergerak ke arah Eropa, menyebar melalui kapal dagang seperti British East India Company dan Dutch East India Company.
Kecoa Jerman tiba di Eropa sekitar 270 tahun lalu, bertepatan dengan periode Perang Tujuh Tahun, yang menunjukkan keterkaitan antara perdagangan, peperangan, dan penyebaran hama.
Mengapa Kecoa Sulit Dibasmi?
Kecoa dikenal sebagai makhluk yang sangat adaptif dan mampu bertahan dalam kondisi ekstrem. Berikut beberapa alasan mengapa kecoa tetap eksis di hampir semua tempat:
- Dapat memakan apa saja – dari makanan manusia hingga limbah organik dan kotorannya sendiri.
- Mampu bertahan hidup tanpa kepala selama dua minggu, karena mereka bernapas melalui lubang kecil di tubuhnya.
- Dapat bertahan hidup tanpa air selama seminggu dan tanpa makanan hingga satu bulan.
- Memiliki kecepatan luar biasa, mampu berlari hingga 50 kali panjang tubuhnya dalam satu detik.
- Tahan terhadap radiasi hingga 15 kali lebih kuat dari manusia, yang memungkinkan mereka bertahan dalam kondisi ekstrem.
- Cepat beradaptasi dengan pestisida, membuat mereka sulit diberantas sepenuhnya.
Kombinasi sifat-sifat ini menjadikan kecoa sebagai salah satu spesies paling sukses di Bumi, yang dapat terus bertahan meski menghadapi berbagai upaya pemberantasan oleh manusia. MK-mun
Redaktur : Munawir Sani