IFRAME SYNC

DeepSeek Diblokir di Banyak Negara, Benarkah Jadi Alat Mata-Mata China?

images

Deepseek

JAKARTA (marwahkepri.com) – Perusahaan kecerdasan buatan asal China, DeepSeek, kini menghadapi gelombang larangan di berbagai negara. Beberapa pemerintah dan institusi besar, termasuk Pentagon, NASA, dan Kongres AS, telah melarang penggunaan DeepSeek, dengan alasan potensi risiko keamanan nasional serta dugaan kebocoran data ke pemerintah China.

Larangan ini memicu perdebatan: Apakah DeepSeek benar-benar ancaman mata-mata, atau hanya korban dari ketegangan geopolitik dan perang teknologi antara China dan Barat?

Italia menjadi salah satu negara pertama yang menyelidiki DeepSeek atas dugaan pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data pengguna. Otoritas Perlindungan Data (DPA) Italia menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki bagaimana DeepSeek menyimpan dan memproses data warga Eropa. Hingga penyelidikan selesai, aplikasi AI ini telah dihapus dari toko aplikasi di Italia.

Di Taiwan, pemerintah melarang semua institusi negara menggunakan DeepSeek, dengan alasan risiko kebocoran data dan ancaman terhadap keamanan nasional. Taiwan menilai penggunaan AI ini dapat membuka celah bagi pencurian informasi sensitif.

Di Amerika Serikat, kekhawatiran terhadap DeepSeek semakin meningkat. Kantor Kongres AS, Angkatan Laut, dan bahkan Pentagon telah melarang pegawai dan personelnya menginstal atau menggunakan teknologi DeepSeek. Mereka mengklaim bahwa aplikasi ini berisiko tinggi dalam hal keamanan siber dan berpotensi dimanfaatkan untuk serangan digital.

Gubernur Texas, Greg Abbott, bahkan secara terbuka menyatakan bahwa AI dari perusahaan China tidak boleh digunakan dalam perangkat pemerintah, menganggapnya sebagai ancaman terhadap infrastruktur negara bagian.

NASA pun ikut mengambil langkah serupa dengan mengeluarkan memo internal yang melarang pegawai mengakses DeepSeek di perangkat resmi mereka, dengan alasan potensi risiko keamanan nasional.

Benarkah DeepSeek Ancaman Nyata?

Blokir yang dilakukan banyak negara menimbulkan spekulasi baru: Apakah DeepSeek benar-benar ancaman atau sekadar korban persaingan teknologi?

DeepSeek sendiri membantah tuduhan bahwa mereka beroperasi untuk kepentingan pemerintah China. Mereka mengklaim bahwa platform AI mereka hanyalah alat pengembangan teknologi dan tidak memiliki keterkaitan dengan intelijen negara.

Namun, fakta bahwa China memiliki undang-undang yang memungkinkan pemerintahnya mengakses data perusahaan-perusahaan dalam negerinya tetap menjadi perhatian besar bagi negara-negara Barat.

Sementara itu, beberapa analis menilai bahwa larangan terhadap DeepSeek lebih bernuansa politik dan ekonomi. Mereka melihatnya sebagai bagian dari persaingan AS dan China dalam mendominasi teknologi kecerdasan buatan. MK-dtc

Redaktur : Munawir Saniu

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f