YouTuber Terkaya di Dunia Siap Membeli TikTok

JAKARTA – MrBeast, bintang YouTube sekaligus kreator dengan penghasilan tertinggi di dunia, resmi menyatakan ketertarikannya untuk membeli operasi TikTok di Amerika Serikat. Pria bernama asli Jimmy Donaldson ini bekerja sama dengan Jesse Tinsley, pengusaha teknologi sekaligus pendiri employer.com, untuk mengajukan penawaran tunai terhadap unit TikTok yang berbasis di AS.
Dalam unggahannya di platform media sosial X, Donaldson mengungkapkan minatnya untuk menyelamatkan aplikasi tersebut dari potensi pelarangan di AS. “Saya akan membeli TikTok agar tidak dilarang,” tulisnya.
Donaldson juga menyebutkan dalam unggahan TikTok selanjutnya bahwa ia telah berbicara dengan sejumlah miliarder terkait akuisisi ini. Firma hukum AS, Paul Hastings, mengonfirmasi keterlibatan Donaldson dan Tinsley dalam kelompok investor tersebut.
Meskipun besaran tawaran tidak disebutkan secara pasti, mantan Presiden AS Donald Trump sebelumnya pernah menyebut nilai TikTok mencapai USD 1 triliun. Trump juga menyatakan bahwa 50% saham TikTok sebaiknya dimiliki pihak AS agar aplikasi ini tetap dapat beroperasi di wilayahnya.
Jesse Tinsley disebut memimpin kelompok investor yang terdiri dari individu dengan kekayaan tinggi, namun Donaldson menjadi satu-satunya nama yang diumumkan secara terbuka.
Menurut Forbes, Donaldson, yang memiliki 346 juta pengikut di YouTube, merupakan kreator internet tersukses di dunia pada 2024, dengan total penghasilan mencapai USD 85 juta. Popularitasnya meroket berkat konten-konten bombastis di kanal MrBeast, termasuk aksi filantropi dan hadiah luar biasa besar yang ia berikan.
Sementara itu, masa depan TikTok di Amerika Serikat masih belum pasti. Aplikasi yang dimiliki oleh ByteDance, perusahaan yang berbasis di Beijing, sempat mengalami penutupan sementara. Donald Trump sebelumnya juga menyatakan kesediaan jika tokoh seperti Elon Musk atau bos Oracle, Larry Ellison, ingin membeli aplikasi tersebut.
Langkah MrBeast untuk ikut dalam akuisisi ini menambah babak baru dalam kontroversi dan ketidakpastian TikTok di Amerika Serikat. Mk-dtc
Redaktur: Munawir Sani