Pangeran Alwaleed Bin Talal Tertarik Investasi di TikTok, Bila Ada Tawaran: Trump Ingin AS Kuasai 50%”

JAKARTA – Perusahaan investasi milik Pangeran Arab Saudi, Alwaleed Bin Talal, Kingdom Holding Company (KHC), menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di platform video milik ByteDance, TikTok, jika ada tawaran yang datang. CEO KHC, Talal Ibrahim Al-Maiman, menyampaikan hal ini dalam wawancara dengan Al Arabiya TV pada Rabu (22/1/2025).
Saat ini, upaya pencarian pembeli TikTok di Amerika Serikat (AS) masih terus berlangsung, menyusul rencana pembatasan operasional aplikasi tersebut di AS. Sebelumnya, TikTok sempat dilarang beroperasi di AS. Namun, Presiden AS Donald Trump menunda pemblokiran TikTok selama 75 hari melalui perintah eksekutif. Trump juga membuka peluang bagi miliarder dan CEO Tesla, Elon Musk, jika ia berminat membeli aplikasi tersebut.
Di sisi lain, KHC telah memiliki saham di platform media sosial X milik Musk, serta perusahaan kecerdasan buatannya, xAI. Dana Investasi Publik (IPF) Arab Saudi juga memegang saham minoritas di KHC, dengan 5% saham perusahaan tercatat di bursa saham Saudi.
KHC memiliki portofolio bisnis yang besar dan beragam, mencakup sektor petrokimia, perawatan kesehatan, real estate, dan e-commerce. Namun, perusahaan ini mengungkapkan bahwa mereka belum berencana berinvestasi di pasar mata uang kripto. Al-Maiman mengutip teori investasi Warren Buffett yang menyatakan bahwa jika sesuatu tidak dapat dibeli dengan mata uang kripto, maka tidak seharusnya berinvestasi di dalamnya.
Sementara itu, Presiden Trump menginginkan AS menguasai 50% saham TikTok, dengan syarat aplikasi tersebut tetap beroperasi di AS. Jika kesepakatan ini tidak disetujui China, TikTok bisa dianggap tidak bernilai oleh pemerintah AS dan kembali terancam pemblokiran. Trump juga mengusulkan pembentukan usaha patungan pengelola TikTok di AS sebagai jalan tengah. Mk-dtc
Redaktur: Munawir Sani