Asal-Usul Kata “OK” yang Penuh Perdebatan, Ternyata Ini Kepanjangannya
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “ok” terkait dengan kata “oke” yang berarti untuk menyatakan setuju atau “ya”. Namun, KBBI tidak menjelaskan apakah kata ini merupakan singkatan dari suatu frasa.
Smithsonian Magazine menyebutkan bahwa meskipun kata “ok” menjadi salah satu kata yang paling umum di dunia, asal-usul dan kepanjangannya masih menjadi bahan perdebatan. Beberapa teori yang berkembang mengaitkan kata ini dengan istilah-istilah dari berbagai negara.
Teori Asal-Usul “OK”
- Jerman mengklaim bahwa “ok” adalah singkatan dari “Oberst Kommandant”, yang merujuk pada pangkat militer tinggi.
- Prancis berpendapat bahwa “ok” berasal dari pelafalan “Aux Cayes”, sebuah kota pelabuhan di Haiti.
- Beberapa teori lain menyatakan bahwa “ok” adalah singkatan dari “open key”, sebuah istilah yang terkait dengan telegraf.
Namun, penelitian yang dilakukan oleh Allen Walker Read, seorang sarjana sastra dari Universitas Columbia, pada 1960-an mengungkapkan fakta menarik. Menurut Read, penggunaan singkatan di Amerika pada tahun 1839 menjadi tren yang cukup populer. Saat itu, surat kabar Morning Post yang dipimpin oleh Charles Gordon Greene mulai menggunakan singkatan “SP” untuk “small potatoes” (kentang kecil) dan “KG” untuk “know go”, sebuah salah eja dari “no go”.
Kata “ok” pertama kali ditemukan di surat kabar Morning Post dalam bentuk “oll korrect”, plesetan dari “all correct” yang digunakan dalam artikel satir tentang praktik editorial di Providence Journal.
Selain itu, penggunaan kata “ok” semakin meluas ketika para pendukung Presiden Amerika Serikat ke-8, Martin Van Buren, menggunakan kata ini sebagai singkatan dari “Old Kinderhook”, yang merujuk pada kampung halaman Van Buren di New York. Dalam kampanye tersebut, mereka menggunakan slogan “Vote for OK” dan mendirikan Klub OK untuk memengaruhi pemilih.
Meski teori Read diterima banyak pihak, beberapa cendekiawan seperti Frank Greco dari Universitas Rockefeller kembali menentang pandangan ini. Greco dalam jurnal American Speech tahun 1975 mengemukakan bahwa kata “ok” bisa jadi memiliki banyak asal-usul, termasuk kaitannya dengan ungkapan Skotlandia “och aye”, yang berarti “oh, ya”.
Namun, hingga saat ini, teori yang paling diterima adalah bahwa “ok” berasal dari “oll korrect” yang diplesetkan. Kata ini, dengan makna untuk menyatakan kebenaran atau persetujuan, kemudian menyebar ke seluruh dunia, menjadi salah satu kata serbaguna dalam bahasa Inggris.
Perdebatan mengenai asal-usul “ok” memang belum selesai, namun satu hal yang pasti, kata ini telah menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari di seluruh dunia. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani