Tak Ada Korban Jiwa Dalam Bencana Alam di Pulau Tiga Barat, Warga Dihimbau Tetap Waspada
![IMG_2062](https://marwahkepri.com/wp-content/uploads/2024/12/IMG_2062-1024x558.jpeg)
Kecamatan Pulau Tiga Barat, Kabupaten Natuna, dilanda banjir dan longsor pada Rabu pagi (12/12/2024). (Foto: BPBD Natuna)
NATUNA (marwahkepri.com) – Kecamatan Pulau Tiga Barat, Kabupaten Natuna, dilanda banjir dan longsor pada Rabu pagi (12/12/2024) akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur wilayah tersebut.
Meski tidak ada laporan korban jiwa, bencana ini menyebabkan kerusakan, termasuk robohnya tribun penonton di lapangan sepak bola.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Natuna, Raja Darmika, mengungkapkan bahwa luapan air sungai di Desa Sebai Ulu menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah tersebut.
“Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa. Namun, tribun penonton di lapangan sepak bola di Pulau Tiga Barat mengalami kerusakan parah. Kami terus memantau situasi dan meminta warga tetap siaga,” ujar Raja Darmika, Kamis (12/12/2024).
Raja Darmika menghimbau warga, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan dekat aliran sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kami meminta masyarakat menghindari lereng dan kawasan dekat sungai yang rawan meluap. Perhatikan lingkungan sekitar, terutama jika curah hujan tinggi masih berlanjut,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya langkah pencegahan, seperti menjaga kebersihan saluran drainase dan menghindari aktivitas yang dapat memperburuk kondisi tanah di area rawan longsor.
BPBD Kabupaten Natuna telah berkoordinasi dengan aparat desa dan kecamatan untuk memetakan kebutuhan warga terdampak. Tim tanggap darurat juga bersiaga untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir atau longsor susulan.
“Jika situasi memburuk, langkah evakuasi akan segera dilakukan. Kami juga mengimbau warga untuk melaporkan potensi bahaya melalui perangkat desa atau langsung ke BPBD,” jelas Raja.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kerjasama antara masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi kondisi alam. Selain kesadaran untuk menghindari pembangunan di lokasi rawan bencana, pemerintah menekankan perlunya perencanaan infrastruktur yang lebih baik guna mencegah dampak buruk di masa depan.
Dengan langkah sigap dan sinergi berbagai pihak, BPBD Natuna berharap dampak bencana dapat diminimalkan, sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal. MK-nang
Redaktur: Munawir Sani