RI Jadi Negara dengan Harga Pangan Termahal di Asia Tenggara? Ini Jawaban Kepala Bapanas
JAKARTA (marwahkepri.com) – Harga pangan di Indonesia dilaporkan sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara, membuat pengeluaran masyarakat untuk makanan bergizi lebih besar dibandingkan negara tetangga.
“Laporan FAO menunjukkan bahwa harga pangan bergizi di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. Masyarakat harus mengeluarkan sekitar US$ 4,47 atau Rp 69.000 per hari untuk mendapatkan pangan bergizi,” ujar Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, Riyono, dalam rapat dengar pendapat bersama Bapanas dan Barantin, Rabu (6/11/2024).
Sebagai perbandingan, pengeluaran harian untuk makanan bergizi di Thailand adalah US$ 4,3, Filipina US$ 4,1, dan Malaysia US$ 3,5.
“Sebanyak 183 juta penduduk kita tidak mampu mengakses pangan bergizi,” tambah Riyono.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengklaim bahwa harga pangan di negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, hingga Korea lebih tinggi daripada di Indonesia setelah konversi nilai mata uang. “Harga di rak ritel negara lain, jika dikonversi, lebih tinggi dari Indonesia. Saya sudah mengeceknya langsung,” ungkapnya.
Arief memaparkan harga beberapa komoditas pangan di Malaysia sebagai perbandingan, seperti beras premium seharga Rp 14.104-Rp 17.272/kg, telur Rp 28.000-Rp 30.600/10 butir, gula Rp 18.900-Rp 20.700/kg, minyak goreng sawit Rp 19.152-Rp 25.344/liter, bawang putih Rp 55.440/kg, bawang merah Rp 46.285/kg, dan cabai merah keriting Rp 93.000/kg.
Di Indonesia, harga beras diatur melalui harga eceran tertinggi (HET) dengan harga beras premium Rp 14.900/kg dan beras medium Rp 12.500/kg. Rata-rata nasional harga beras premium saat ini berada di Rp 15.480/kg, dan beras medium Rp 13.530/kg.
Berdasarkan data Panel Harga Pangan Nasional, rata-rata harga bawang merah di Indonesia mencapai Rp 34.020/kg, bawang putih Rp 40.370/kg, cabai merah keriting Rp 39.570/kg, gula konsumsi Rp 17.990/kg, dan telur ayam Rp 28.570/kg. Mk-detik
Redaktur: Munawir Sani