Kunjungi Natuna, Ketum PABPDSI Bawa ‘Angin Segar’ untuk BPD
NATUNA (marwahkepri.com) – Ketua Umum Persatuan Anggota Badan Permusyawatan Desa Seluruh Indonesia (PABPDSI) Pusat, Fery Radiansyah, mengadakan pertemuan dengan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se kabupaten Natuna, Selasa, 29 Oktober 2024 di gedung Wanita, jalan Batu Sisir, Bukit Arai.
Dalam pertemuan tersebut, Fery Radiansyah, membawa sejumlah kabar baik mengenai kesejahteraan dan tantangan BPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya kedepan.
Salah satunya adalah mengenai pencairan dana honorarium BPD yang akan direaliasikan oleh pemerintah pusat pada bulan Januari mulai tahun 2025.
“Tahun depan insyallah dana dari pusat untuk honorarium dicairkan duluan bulan Januari 2025,” pungkasnya dihadapan ratusan anggota BPD Natuna.
“Bagaimana sistem keuangnnya terserah menteri keuangan. Nanti pasti ada nomenkalturnya kenapa harus seperti itu,” timpalnya.
Selama ini kata dia, anggota BPD se Indonesia merasa terzolimi karena realisasi pencairan anggaran selalu pada triwulan pertama atau pada bulan April.
“Jangan sampai orang desa ini yang tak punya uang malah dipersulit terus, kalau dicairkan bulan April, kami sakit,” tegas pria asal Jawa Barat tersebut.
Lanjut Fery, pihaknya juga berjuang di tingkat pusat untuk mendapatkan jaminan kesehatan dari Dana Desa (DD). Ini semua dilakukan demi kesejahteraan anggota BPD.
Ia juga menceritakan bahwa PABPDSI terlahir dari rasa ketidakadilan. Dimana dalam Undang-undang nomor 6 tahun 2014 setiap desa dapat Rp 1 miliar.
“Jadi pada tanggal 25 November 2020 saya mengundang menteri mengadakan pertemuan di puncak. rekomendasinya adalah revisi undang-undang nomor 6 tahun 2014, karena dulu satu desa satu miliyar, tapi BPD nya malah mundur tidak punya apa-apa,” kata dia.
Revisi Undang-undang itu sudah selesai dan BPD bisa bahagia dan bangga karena bisa menjadi bagian yang terdepan dan menerima manfaatnya.
Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Natuna Rika Azmi, memberikan apresiasi kepada Ketua Umum PABPDSI. Meskipun berada di ujung utara Indonesia, menyempatkan hadir untuk mendengarkan langsung aspirasi masyarakat desa di Natuna.
“Kami berterima kasih Bapak telah datang ke Natuna, meski jaraknya jauh. Mengenai penghasilan, saya sudah bertanya langsung kepada Ketua BPD, memang antara pekerjaan dan honornya belum seimbang,” kata dia.
Rika mengaku bersyukur karena PABPDSI memperjuangkan kesejahteraan anggota BPD. Hal ini sangat membantu, terutama di Natuna yang masih menghadapi berbagai tantantangan.
“Kami sangat bahagia jika PABPDSI memperjuangkan kesejahteraan anggota BPD,” ujarnya.
Mk-mun
Redaktur: Munawir Sani