Nasi Dingin vs Nasi Hangat: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan?
JAKARTA (marwahkepri.com) – Nasi merupakan makanan pokok yang tidak terpisahkan dari keseharian masyarakat Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul berbagai mitos mengenai cara terbaik untuk mengonsumsi nasi. Salah satu mitos yang banyak dipercaya adalah bahwa mengonsumsi nasi dalam keadaan dingin dianggap lebih sehat daripada nasi hangat. Tapi, benarkah klaim ini?
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Poznan University of Medical Sciences di Polandia mencoba menjawab pertanyaan ini. Penelitian tersebut melibatkan 32 pasien diabetes tipe 1, yang masing-masing diberikan nasi dalam dua kondisi berbeda: nasi hangat yang baru matang dan nasi yang telah didinginkan selama 24 jam.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan yang mengonsumsi nasi dingin mengalami peningkatan kadar gula darah yang lebih stabil dibandingkan mereka yang mengonsumsi nasi hangat. Hal ini dikaitkan dengan kandungan pati resisten yang lebih tinggi pada nasi dingin. Pati resisten dikenal dapat membantu menjaga kestabilan gula darah dan mengontrol penyerapan karbohidrat.
Bagi penderita diabetes tipe 1, menjaga kestabilan gula darah sangat penting. Nasi dingin, dengan kandungan pati resistennya, menjadi pilihan yang lebih aman karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis. Penelitian ini sejalan dengan studi serupa yang dilakukan pada tahun 2015, yang juga menemukan bahwa nasi yang telah didinginkan cenderung lebih ramah bagi penderita diabetes.
Namun, tidak hanya bagi penderita diabetes, manfaat nasi dingin juga dikaitkan dengan penurunan nafsu makan dan peningkatan rasa kenyang. Menurut ahli gizi Rhiannon Lambert, mengonsumsi pati resisten dalam nasi dingin bisa menjadi solusi bagi mereka yang ingin menjaga berat badan, menjaga energi lebih lama, dan meningkatkan produktivitas sehari-hari.
Meski penelitian ini menunjukkan manfaat nasi dingin, penting untuk diingat bahwa keseimbangan dalam pola makan tetaplah kunci. Bagi orang yang tidak memiliki masalah metabolik seperti diabetes, nasi hangat pun tetap dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat selama dikonsumsi dengan porsi yang tepat.
Pada akhirnya, baik nasi hangat maupun nasi dingin memiliki manfaat masing-masing. Bagi penderita diabetes atau mereka yang ingin menjaga kestabilan gula darah, nasi dingin mungkin pilihan yang lebih baik. Tetapi untuk masyarakat umum, menikmati nasi dalam kondisi apapun tetap bisa menyehatkan, selama diimbangi dengan pola makan yang sehat dan seimbang. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani