Jangan Terjebak! Memahami Food Craving dan Cara Mengendalikannya
JAKARTA (marwahkepri.com) – Food craving adalah dorongan kuat untuk mengonsumsi jenis makanan tertentu. Keinginan ini dapat disebabkan oleh faktor fisik seperti rasa lapar, namun sering kali juga dipengaruhi oleh faktor psikologis. Terkadang, kita merasa sangat ingin menyantap makanan tertentu, seperti makanan yang menenangkan saat stres atau sesuatu yang dinikmati saat lelah di sore hari.
Food craving bisa sangat frustrasi dan membebani pikiran, terutama jika kamu sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan atau menjaga kesehatan. Kabar baiknya, food craving sebenarnya bisa dikendalikan. Sebelum itu, penting untuk memahami faktor-faktor penyebabnya.
- Stres, Gelisah, atau Sedih
Stres berat dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, yang pada gilirannya meningkatkan nafsu makan, terutama untuk karbohidrat manis. Saat merasa sedih, makanan sering kali dianggap sebagai hal yang menyenangkan, merangsang pelepasan cannabinoid endogen yang dapat menenangkan suasana hati.
Banyak orang mencari makanan sebagai cara untuk mengatasi stres atau emosi negatif. Makanan sering kali dikaitkan dengan kenyamanan, sehingga saat menghadapi tekanan, kita mungkin merasa terdorong untuk mengonsumsinya.
- Lelah
Menurut Thorne, tubuh kita memperbarui energi saat tidur. Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat memicu dorongan untuk makan lebih banyak guna menjaga tingkat energi. Kualitas tidur yang buruk juga dapat mengubah kadar kortisol, meningkatkan nafsu makan.
Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mengusahakan tidur yang cukup dan berkualitas. Orang dewasa dianjurkan tidur selama 6-7 jam setiap malam.
- Gula Darah Rendah
Energi yang kita butuhkan untuk tetap beraktifitas berasal dari makanan. Jika kita kurang makan, gula darah dapat turun, yang memicu food craving. Sayangnya, keinginan makan ini sering kali mengarah pada makanan manis, karena gula dapat meningkatkan kadar gula darah dan energi dengan cepat.
- Hormon Tidak Seimbang
Hormon, seperti kortisol, berperan dalam merangsang rasa lapar. Hal ini terutama berlaku bagi wanita yang mengalami siklus menstruasi, di mana fluktuasi hormon dapat memicu food craving.
- Dehidrasi
Sering kali, lapar dan haus sulit dibedakan. Untuk membedakannya, cobalah minum segelas air dan tunggu 20 menit. Jika keinginan makan hilang, kamu mungkin mengalami dehidrasi, dan yang diperlukan adalah minum, bukan makan.
- Gizi Tidak Seimbang
Tubuh memerlukan nutrisi penting agar tetap berfungsi dengan baik. Jika tubuh kekurangan protein, lemak, vitamin B, magnesium, atau nutrisi lain, kita mungkin merasa lapar tertentu karena tubuh menginginkan apa yang kurang.
- Pengaruh Lingkungan
Lingkungan sosial juga memainkan peran penting. Melihat teman atau keluarga menikmati makanan tertentu dapat memicu keinginan yang kuat untuk mencoba makanan tersebut, meskipun kita tidak benar-benar lapar.
- Bosan
Ketika merasa bosan, seseorang mungkin mencari hiburan melalui makanan. Ini sering terjadi pada orang yang tidak memiliki aktivitas atau hobi yang menarik.
Cara Mengatasi Food Craving
Alihkan keinginan makan dengan pilihan yang lebih sehat, seperti buah atau camilan rendah kalori. Cara ini dapat membantu memenuhi food craving tanpa menambah kalori yang tidak diperlukan.
Kamu juga bisa mencoba teknik mindfulness untuk lebih menyadari perasaan dan keinginan, sehingga bisa membuat keputusan yang lebih matang mengenai makanan. Jika food craving muncul karena kebosanan, cari aktivitas baru yang menyenangkan untuk mengalihkan perhatian dari keinginan makan, seperti berolahraga, membaca, atau menjalani hobi lainnya. Mk-Wolipop
Redaktur: Munawir Sani