Bank Indonesia Ekspansi Penggunaan QRIS ke Jepang, Korea Selatan, dan UEA
JAKARTA (marwahkepri.com) – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat kerja sama penggunaan QRIS dengan sejumlah negara. Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menyebutkan bahwa nantinya QRIS bisa digunakan di negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab (UEA). Gubernur BI Perry Warjiyo telah menandatangani kerja sama dengan bank sentral UEA dan Korea Selatan. Dengan demikian, warga Indonesia yang bepergian ke negara-negara tersebut akan dapat bertransaksi menggunakan QRIS.
“Nah, mana lagi yang akan ada hubungan? Pak Gubernur kemarin sudah tandatangan dengan Korea tanggal 15 dan tanggal 16 kemarin tandatangan dengan Bank Sentral Uni Emirat Arab,” ujar Perry dalam konferensi pers di kantor pusat BI di Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2024). “Dalam waktu dekat kita akan ada QRIS cross-border dengan India, Korea, Jepang, dan juga UEA. Jadi tunggu tanggal mainnya, nanti teman-teman bisa beli topokki, sushi, kari pakai QRIS,” sambungnya.
Filianingsih menjelaskan bahwa saat ini BI sudah menjalin kerja sama implementasi QRIS dengan Malaysia, Thailand, dan Singapura. Ia menyebut penggunaan QRIS untuk transaksi juga cenderung meningkat. Misalnya, penggunaan QRIS oleh turis Thailand yang datang ke Indonesia naik sebesar 13% month-to-month, dengan transaksi terbanyak di Jakarta dan Jawa Barat. Penggunaan QRIS oleh turis Singapura naik 28%, mayoritasnya di Jakarta dan Riau. Sementara dari Malaysia naik 8%, mayoritasnya di Jakarta dan Jawa Barat.
“Kalau kita lihat Indonesia dengan Thailand itu ada peningkatan month-to-month 13%, dan volume terbesar ada di Jakarta dan Jawa Barat. Ini saya bicara turis asing yang ke Indonesia. Kalau Singapura ada peningkatan 28%, itu lokasinya di Jakarta dan juga di Riau. Untuk Malaysia ada peningkatan 8% di Jakarta dan Jawa Barat,” urainya.
Penggunaan QRIS oleh turis Indonesia di luar negeri juga mengalami peningkatan, yakni 9% month-to-month di Thailand dan 4% month-to-month di Malaysia. Namun, terdapat penurunan sebesar 12% untuk penggunaan QRIS di Singapura. MK-dtc
Redaktur : Munawir Sani