Jumlah Jemaah Meninggal dalam Ibadah Haji Tahun Ini Mencapai 1.301 Orang

Kuota Jamaah Haji Indonesia 2023 Sebanyak 221 Ribu, Berharap Jumlah Antrean Jamaah Haji Berkurang (f: l6)
“Sebanyak 83 persen korban jiwa adalah orang-orang yang tidak diizinkan menunaikan ibadah haji,” tambahnya pada Minggu (23/6/2024).
Seorang pejabat senior Saudi membela pengelolaan ibadah haji oleh kerajaan, menyebut bahwa “negara tidak gagal, tapi ada kesalahan penilaian di pihak masyarakat yang tidak menyadari risikonya,” menurut laporan AFP yang dilansir CNA pada Senin (24/6).
Penghitungan AFP pada hari Jumat menunjukkan jumlah korban jiwa mencapai 1.126 orang, dengan lebih dari separuhnya berasal dari Mesir. Pemerintah Saudi telah mengkonfirmasi 577 kematian selama dua hari tersibuk dalam ibadah haji, yakni Sabtu dan Minggu, ketika jemaah berkumpul di Gunung Arafat dan berpartisipasi dalam ritual “lempar jamrah” di Mina.
“Ini terjadi di tengah kondisi cuaca buruk dan suhu yang sangat ekstrem,” kata pejabat tersebut.
Sebelumnya, pejabat Saudi mengatakan 1,8 juta jemaah haji ikut serta tahun ini, dengan 1,6 juta di antaranya datang dari luar negeri. Cuaca panas ekstrem di Padang Arafah mencapai 45 derajat Celcius, memaksa banyak jemaah menggunakan payung dan semprotan kabut air yang tersedia di sejumlah tempat.
Ibadah haji tahun ini bertepatan dengan musim panas yang terik di Arab Saudi. Menurut Pusat Meteorologi Nasional, suhu di Masjidil Haram, Mekah, mencapai 51,8 derajat Celcius pada Senin (24/6). Jemaah haji yang tidak terdaftar tidak memiliki akses terhadap fasilitas seperti tenda ber-AC, sehingga mereka kesulitan mengakses rumah sakit atau memanggil ambulans.
Para jemaah juga melaporkan bahwa mereka tidak dapat mengakses bus resmi haji tanpa membayar biaya tambahan, memaksa mereka berjalan beberapa kilometer di bawah terik matahari. Hal ini menyebabkan beberapa orang pingsan karena kelelahan, dan beberapa lainnya dilaporkan meninggal di pinggir jalan.
Pejabat senior Saudi menyatakan tidak ada larangan menyeluruh bagi jemaah haji yang tidak terdaftar menggunakan bus, namun bus tersebut dipersiapkan untuk jamaah haji terdaftar. “Tidak ada larangan bagi mereka untuk menggunakan bus, namun bus ini dipersiapkan untuk jamaah haji terdaftar yang kami tahu akan datang,” jelas pejabat tersebut.
Pengelolaan ibadah haji oleh pemerintah Saudi terus menjadi sorotan, terutama terkait penanganan jemaah haji yang tidak terdaftar dan tantangan logistik yang dihadapi dalam kondisi cuaca ekstrem. MK-l6
Redaktur : Munawir Sani