Gelombang Panas Ekstrem di India Capai 47,4 Derajat Celsius, Pemilu dan Kehidupan Terganggu

87180-india-dilanda-cuaca-panas-ekstrem

Warga membawa bendera berjalan di tengah badai pasir di Sangam, pertemuan sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati pada sore musim panas di Allahabad, India, pada (23/4/2022). [SANJAY KANOJIA / AFP

New Delhi (marwahkepri.com) – Suhu panas ekstrem melanda India, mencapai lebih dari 45 derajat Celsius saat negara terpadat di dunia ini sedang melangsungkan pemilihan umum. Di New Delhi, tempat pemungutan suara dimulai pada Sabtu, 25 Mei, suhu tercatat mencapai puncaknya di 47,4 derajat Celsius.

Pihak berwenang di ibu kota telah mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi untuk gelombang panas parah. Di negara bagian Rajasthan, sedikitnya sembilan orang dilaporkan tewas akibat serangan panas atau heatstroke.

Musim panas di India biasanya mencapai puncaknya pada bulan Mei, namun tahun ini para ahli memperkirakan jumlah hari gelombang panas akan lebih banyak dari biasanya. Fenomena cuaca El Nino yang aktif namun melemah, serta kurangnya hujan petir di luar musim hujan, dianggap menjadi penyebab utama.

Suhu panas yang ekstrem ini juga berdampak pada partisipasi pemilih. Para ahli mengkritik lembaga pemilu India yang dianggap kurang siap menghadapi cuaca panas, serta partai politik yang tidak menyinggung krisis iklim dalam manifesto mereka.

Di Delhi, rumah sakit melaporkan peningkatan jumlah pasien yang mengalami serangan panas, dehidrasi, dan penyakit pernapasan dalam tiga hari terakhir. “Saya merasa lelah sepanjang hari. Delhi sedang mendidih tahun ini,” kata Rohit Nair, seorang pekerja di bidang periklanan di Delhi, kepada BBC. Nair mengaku menghindari keluar rumah pada sore hari dan merasa tidak nyaman meski berada di dalam ruangan tanpa AC.

Panas ekstrem ini juga memaksa pemerintah untuk menutup sekolah-sekolah di berbagai wilayah. Para ahli kesehatan menyarankan agar masyarakat, terutama warga lanjut usia dan anak-anak, menghindari paparan suhu ekstrem dalam waktu lama.

Peringatan telah dikeluarkan untuk gelombang panas parah, dan langkah-langkah pencegahan diambil untuk melindungi kesehatan masyarakat dari dampak buruk suhu yang sangat tinggi ini. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani