PDIP Tegaskan Tak Akan Tergiur Jabatan Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo Subianto. (F: PONTAS.ID)
JAKARTA (marwahkepri.com) – Ketua DPP PDIP, Sukur Nababan, menegaskan komitmennya bahwa partainya akan tetap menjadi oposisi dan tidak akan tergoda dengan posisi kursi kabinet dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Sukur mengutip masa ketika PDIP berada dalam posisi oposisi di pemerintahan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“PDI Perjuangan biasanya tidak melakukan permainan politik yang tidak konsisten. Kita ingat pada era pemerintahan Pak SBY. Itu tidak akan terulang. Kami tidak akan tergoda oleh kekuasaan jabatan menteri,” ujar Sukur dalam wawancara dengan CNN Indonesia TV pada Jumat (22/3).
Sukur menyatakan bahwa PDIP akan tetap konsisten sebagai oposisi dalam lima tahun ke depan. Menurutnya, tidaklah pantas jika seluruh partai politik bersekutu dan bergabung dalam koalisi pemerintahan. Ia meyakini bahwa perlu adanya kelompok di luar pemerintahan yang berperan sebagai penyeimbang.
“Jika semua partai bergabung dalam pemerintahan, maka akan terjadi ketidakseimbangan. Hal ini akan merugikan negara di masa depan,” tambahnya.
Meskipun ada kemungkinan partai lain berubah sikap dan bergabung dalam pemerintahan Prabowo, Sukur menyatakan bahwa PDIP tidak akan terpengaruh oleh hal tersebut.
Sebelumnya, PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam Pilpres 2024, namun pasangan tersebut kalah telak dengan hanya memperoleh 16,5 persen suara sah.
Setelah ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029, pasangan Prabowo-Gibran membuka kemungkinan untuk menggandeng partai-partai pengusung rival dalam pilpres.
Salah satu partai yang menjadi sorotan adalah Partai NasDem. Prabowo telah bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, pada Jumat (22/3), di NasDem Tower, Jakarta, dan memberi sinyal mengajak NasDem bergabung dalam koalisi pemerintahan.(Mk/Cnn)
Redaktur: Munawir Sani