Keluarga Wanita yang Diduga Dibunuh di Karimun Minta Keadilan

oio7

HA (31) ditemukan meninggal oleh anaknya di rumah mereka di Tanjung Balai Karimun, Sabtu (17/2/2024). (Foto: Batamnews)

KARIMUN (marwahkepri.com) – Keluhan atas kurangnya transparansi dalam penanganan kasus dugaan pembunuhan HA (31), yang diduga dilakukan oleh seorang anggota TNI AD di Kabupaten Karimun diungkapkan keluarga korban.

Ningsih, kakak kandung korban, menyampaikan kekecewaan keluarga karena hingga kini tidak diberikan informasi mengenai hasil autopsi yang sangat mereka nantikan.

Keluarga korban mengungkapkan kebingungan mereka sejak kasus tersebut dialihkan dari kepolisian ke Dandenpom I/6 Batam. Meskipun mereka sempat mendengar tentang keluarnya hasil autopsi dalam sebuah gelar perkara yang diadakan oleh Polres Karimun, namun hingga saat ini, keluarga belum juga menerima hasilnya.

Menurut Ningsih usai beberapa hari kematian adiknya, perwakilan Polisi Militer Kodam (Pomdam) 01 Bukit Barisan sempat mengunjungi rumah duka. Saat itu perwakilan Pomdam 01 Bukit Barisan berjanji akan memproses kasus kematian adiknya secara transparan.

“Kemarin ada perwakilan PM Bukit Barisan. Beliau menginformasikan berkas perkara ini (korban) nantinya akan dilimpahkan Denpom Batam. Ini akan diproses secara terbuka transparan dan tidak ada yang ditutupi,” ujarnya, Kamis (29/2/2024).

Ningsih menyebut pada Rabu (28/2/2024) dirinya dan anak korban sempat dimintai keterangan oleh Subdenpom AD Karimun. Saat itu dirinya sempat menanyakan penyebab kematian adiknya hingga hasil otopsi namun tak mendapat jawaban.

Dalam upaya mendapatkan keadilan dan kejelasan, keluarga HA berencana untuk mengirimkan surat kepada pihak terkait, mendesak agar hasil autopsi dan visum disampaikan kepada mereka. Mereka berharap agar kasus dugaan pembunuhan ini dapat segera diselesaikan, dan jika terbukti, motif dari tindakan terduga pelaku dapat diungkap.

Kasus ini bermula ketika HA ditemukan meninggal oleh anaknya di rumah mereka di Tanjung Balai Karimun. Kapolres Karimun, AKBP Fadli Agus, menyebutkan bahwa korban terakhir kali terlihat bersama seorang pria, yang merupakan oknum TNI dan diduga sebagai pacar korban.

Penanganan kasus ini telah dialihkan ke Subdenpom AD Tanjung Balai Karimun, mengikuti prosedur yang ada dalam UU tentang Peradilan Militer. MK-fery

Redaktur: Munawir Sani