Sadis! Remaja Bunuh Sekeluarga di Penajam, Mayat Korban Diperkosa

penajam-paser-utara_169

Polisi saat melakukan konferensi pers terkait pengungkapan kasus pembunuhan satu keluarga di PPU, Kaltim. (dok.istimewa)

KALTIM (marwahkepri.com) – Seorang remaja berusia 16 tahun, yang akan kita sebut sebagai J, dari Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), telah ditangkap atas keterlibatannya dalam insiden tragis yang menyebabkan lima anggota keluarga yang sama tewas. Korban-korban tersebut adalah ayah, ibu, dan tiga anak mereka, yang juga merupakan tetangga dari J. Namun, tragedi itu tidak berhenti di situ; J juga dituduh melakukan pemerkosaan terhadap salah satu anak pasangan suami-istri tersebut.

Kejadian mengerikan ini terjadi di rumah keluarga korban di Jalan Sekunder 8, Desa Babulu Lalut, Kecamatan Babulu, pada Selasa (6/2) sekitar pukul 02.00 Wita. Sebelum peristiwa itu terjadi, J dan teman-temannya telah mengonsumsi minuman keras bersama.

“Sebelum kejadian ini dia minum-minuman keras bersama temannya, kemudian pulang setengah 12 diantar sama temannya, begitu sampai di rumah muncullah niat itu (membunuh),” ujar Kapolres PPU AKBP Supriyanto kepada detikcom, Selasa (6/2/2024).

Kapolres Supriyanto menjelaskan bahwa setelah minum, J kembali ke rumah dan mengambil sebilah parang. Dia kemudian pergi ke rumah korban dan mematikan listrik sebelum memulai serangannya.

“Sebelum masuk rumah, listrik dimatikan dulu. Jadi pada saat itu ayahnya (korban Waluyo) belum pulang. Jadi pada saat posisi ayahnya datang sudah sampai rumah, itu belum (beraksi) aktivitas apa-apa,” terangnya.

Ketika ayah korban, Waluyo (34), tiba di rumah, J langsung menyerangnya dengan parang. Ibu korban, Sri Winarsih (33), dan tiga anaknya juga menjadi korban serangan J.

“Jadi setelah sampai ayahnya langsung ditimpas, dihabisi dekat pintu. Ibunya bangun kemudian ibunya (Sri Winarsih) ditimpas juga. Kemudian anaknya bangun ditimpas lagi. Kemudian anak yang pertama (Ratna) di kamar sebelah, terakhir untuk memastikan bapaknya ditimpas lagi,” jelasnya.

Usai melakukan pembacokan, J kemudian mendatangi jasad korban Ratna. Pelaku lalu memperkosa jasad Ratna.

“Kalau dari pengakuan pelaku, korban (anak pertama) sudah meninggal baru diperkosa. Jadi posisinya korban ditemukan dalam kondisi setengah telanjang, hanya mengenakan baju,” bebernya.

Lanjut Supriyanto, setelah melakukan pemerkosaan pelaku juga mengambil ponsel dan uang korban. Setelah itu pelaku pulang ke rumah dan berganti pakaian.

“Jadi selesai pembunuhan dia mengambil HP dan uang korban sebesar Rp 363 ribu, setelah itu pulang pelaku mandi, rendam bajunya setelah itu melapor ke Pak RT jika terjadi pembunuhan di rumah sebelah,” tambahnya.

Redaktur : Munawir Sani