Peta Pertarungan Pilpres 2024 di DKI Jakarta: Strategi Capres-Cawapres untuk Menaklukkan Ibu Kota

Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden 2024. (F: Putraindo News)
JAKARAT (marwahkepri.com) – DKI Jakarta menjadi medan pertarungan sengit para pasangan capres-cawapres dalam mendulang suara di Pilpres 2024. Meskipun berada di posisi keenam secara nasional dengan jumlah pemilih 8.252.897 jiwa, para calon presiden dan wakil presiden berusaha memaksimalkan perolehan suara di Ibu Kota, kendati jumlah pemilihnya lebih rendah dibandingkan tiga provinsi lain di Pulau Jawa.
Agenda kampanye capres-cawapres yang menggelar acara besar-besaran di Jakarta menjadi bukti komitmen mereka untuk mengunci kemenangan. Ganjar Pranowo-Mahfud menggelar ‘Konser Metal’ di Stadion Utama GBK, sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar juga mengadakan kampanye akbar di Jakarta.
Meski hanya memiliki sekitar 8,2 juta pemilih, Jakarta tetap menjadi target kedua setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, yang secara kolektif menguasai lebih dari 50% total suara nasional.
Meskipun jumlah pemilihnya tidak sebesar provinsi lain di Pulau Jawa, DKI Jakarta tetap menarik karena memiliki gengsi politik sebagai pusat pemerintahan, pusat ekonomi, dan epicentrum politik nasional.
Pengamat Politik Karyono Wibowo dari Indonesia Public Institute (IPI) menyebut bahwa DKI Jakarta tetap menjadi prioritas kedua, meskipun jumlah pemilihnya lebih rendah. Posisi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dianggap unggul, didukung oleh rekam jejak Anies yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI selama lima tahun.
Pertarungan di DKI Jakarta melibatkan tiga pasangan capres-cawapres utama, di antaranya Prabowo-Gibran yang menargetkan Jakarta sebagai salah satu daerah yang akan dimenangkan. Meskipun jumlah pemilih DKI Jakarta tidak masuk dalam tiga besar suara nasional, para paslon lebih memilih berjuang merebut pemilih di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Dalam pertarungan ini, pasangan Anies-Muhaimin dianggap unggul, didukung oleh kebijakan populis Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI dan dukungan suara besar dari PKS. Posisi kedua diperkirakan akan diisi oleh pasangan Prabowo-Gibran, yang juga menargetkan DKI Jakarta untuk menambah suara di Pulau Jawa.
Meskipun Ganjar-Mahfud dari PDIP memiliki catatan yang cukup bagus di Ibu Kota, mereka dianggap cenderung lemah di DKI Jakarta. Keberadaan Ahok dalam kampanye juga menjadi faktor yang perlu diwaspadai. Hasil survei menunjukkan persaingan ketat, dengan pasangan Anies-Muhaimin unggul di beberapa survei, diikuti oleh Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud di posisi ketiga.(Mk/Cnn)
Redaktur: Munawir Sani