IFRAME SYNC

Politik Bansos: Sorotan Anies Baswedan di Debat Capres Terakhir

Politik Bansos: Sorotan Anies Baswedan di Debat Capres Terakhir

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan. (F: Media indonesia)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Dalam debat capres terakhir di Jakarta Convention Center pada tanggal 4 Mei 2024, Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, menyampaikan visi dan misinya dengan memberikan sindiran terkait politisasi bantuan sosial (bansos) selama masa kampanye Pemilihan Umum 2024.

Anies menegaskan niatnya untuk mencapai perubahan, termasuk mewujudkan keluarga sejahtera melalui upah yang layak. Dalam konteks bansos, Anies menekankan bahwa bantuan sosial seharusnya diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, bukan untuk kepentingan politik tertentu.

“Bila membutuhkan, diberikan bansos sesuai kebutuhan, Bansos Plus. Bukan memberikan bansos untuk kepentingan yang memberi, tapi untuk kepentingan yang diberi,” ujar Anies, yang disambut tepuk tangan oleh sejumlah audiens.

Anies melanjutkan dengan menyoroti pentingnya persatuan yang didasarkan pada rasa keadilan. Menurutnya, misi utamanya adalah menciptakan bangsa yang sehat, cerdas, sejahtera, berbudaya, dan bersatu. Pada akhir pidato, Anies menekankan komitmennya untuk fokus pada pembangunan manusia Indonesia dengan menghadirkan kesetaraan dan keadilan.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Selasa (30/1/2024), pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) gencar membagikan bansos kepada masyarakat pada awal 2024. Bahkan, jelang pelaksanaan Pemilihan Presiden (pilpres) 2024, pemerintah juga mengumumkan bansos baru.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, berbagai bansos yang digelontorkan Jokowi telah tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.

Dalam konferensi pers, Sri Mulyani menjelaskan bahwa APBN 2024 telah melibatkan partisipasi legislatif dan diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2023. Program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan bansos sembako merupakan bagian dari alokasi dana sebesar Rp 496,8 triliun yang dianggarkan pemerintah pada tahun tersebut.(mk/kompas)

 

Redaktur: Munawir Sani

 

 

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f