Merek Lokal Fesyen dan Kosmetik Berkembang Pesat di Indonesia, Meski Terkendala Produk Impor Ilegal

Merek Lokal Fesyen dan Kosmetik Berkembang Pesat di Indonesia, Meski Terkendala Produk Impor Ilegal

Ilustrasi. (F: gajigesa)

JAKARATA (marwahkepri.com) – Brand lokal di sektor fesyen dan kosmetik terus menunjukkan pertumbuhan yang positif di Indonesia, dengan survei Ipsos Global Trends tahun 2021 mencatat bahwa 87 persen konsumen Indonesia lebih memilih produk lokal daripada global. Namun, ancaman produk impor ilegal masih menjadi tantangan serius, terutama di kalangan menengah ke bawah.

Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, mengungkapkan keprihatinannya terkait produk impor ilegal yang masih beredar tanpa pengendalian yang jelas.

Meskipun ada upaya dari pemerintah untuk membatasi produk impor, Alphonzus berpendapat bahwa aturan tersebut belum efektif, terutama karena tidak memberikan dampak signifikan pada produk impor ilegal.

“APPBI menargetkan okupansi pada tahun 2024 mencapai 90 persen, tetapi pembatasan ini mungkin akan berdampak stagnan atau bahkan menurun,” ungkap Alphonzus dalam rakernas APPBI 2024 di Jakarta.

Menurut Alphonzus, pembatasan impor seharusnya tidak hanya difokuskan pada pembatasan, tetapi juga perlu memberikan dukungan nyata untuk perkembangan merek lokal. Alih-alih membatasi impor, Alphonzus menyarankan pemerintah memberikan fasilitas, insentif, dan kebijakan pajak sebagai bentuk dukungan terhadap brand lokal.

Sementara merek lokal terus tumbuh, Alphonzus menggarisbawahi perlunya dukungan untuk kelas menengah ke atas. Ia mengamati bahwa saat ini ketersediaan produk lokal untuk kelas menengah ke atas masih terbatas, sehingga masyarakat cenderung berbelanja di luar negeri atau menggunakan jasa titip.

“Ikhtiar kami adalah mengimbau masyarakat untuk mendukung merek lokal, dan jika memilih produk impor, pilihlah yang resmi dan legal,” tandas Alphonzus.