Cuaca Ekstrem Mengancam Kepulauan Riau, Distrawadi Minta Nelayan Waspada
LINGGA (marwahkepri.com) – Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPD HNSI) Kepulauan Riau versi Munas Bogor, Distrawadi, mengeluarkan himbauan kepada para nelayan dan pengguna motoris speedboat di wilayah Kabupaten/Kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) untuk tetap meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi kondisi cuaca buruk.
Pernyataan ini dilayangkan menyusul kondisi cuaca ekstrem yang melanda beberapa pulau di Kepri, terutama pulau Lingga, Karimun, dan Anambas. Distrawadi menekankan bahwa cuaca tidak bersahabat dan memperingatkan nelayan baik dari luar dan dalam Kepri untuk tidak gegabah dalam bekerja, serta selalu memantau perkiraan cuaca melalui Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Memang setiap tahunnya di akhir tahun maupun di awal tahun kondisi cuaca memang tidak maksimal, maka dari itu saya menghimbau seluruh nelayan Kepri maupun dari luar Kepri yang sedang mencari nafkah diharapkan jangan gegabah untuk bekerja karena cuaca lagi tidak bersahabat dan selalu memantau perkiraan cuaca melalui BMKG,” kata Wandi sapaan akrabnya kepada media, Kamis (25/01/2024).
Berdasarkan pembaruan terkini dari BMKG, wilayah Kepulauan Riau berpotensi mengalami hujan sedang-lebat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Ditempat terpisah, kepala BMKG Kabupaten Lingga, Adi Istyono Kasmet, menjelaskan bahwa angin baratan yang mendominasi wilayah ini membawa banyak uap air, meningkatkan potensi hujan lebat, angin kencang, dan guntur.
“Peningkatan potensi bencana hidro meteorologi seperti banjir, longsor, dan puting beliung sangat mungkin terjadi. Nelayan dengan kapal kecil disarankan untuk tidak melaut karena kondisi cuaca ekstrim dapat menciptakan gelombang tinggi yang berbahaya,” ungkap Adi Istyono.
Selain itu, Adi Istyono juga menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati selama musim hujan. Ia menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah banjir, menghindari berkendara saat hujan lebat guna mengurangi risiko kecelakaan, dan menjauhi tempat terbuka saat terjadi guntur dan angin kencang.
“BMKG akan terus memperbarui informasi cuaca, dan masyarakat diimbau untuk mengikuti pembaruan ini melalui media sosial, elektronik, dan aplikasi di ponsel masing-masing,” tambahnya, (mk/willy)