Kerjasama BRGM dan TNI AU Tanam Pohon di Natuna untuk Dukung Penghijauan dan Cegah Abrasi
NATUNA (marwahkepri.com) – Aspotdirga Kasau, Marsda TNI Andi Wijaya, bersama dengan Komandan Lanud Raden Sadjad (Danlanud RSA) Natuna, Kolonel Pnb Dedy Iskandar, dan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), melakukan penanaman pohon Ketapang Kencana secara simbolis di Lingkungan Lanud Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Minggu (21/1/2024).
Acara ini juga dihadiri oleh Waaspotdirga Kasau, Marsma TNI DR. Agus Priyanto, Sekretaris Utama BRGM, Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, dan beberapa pejabat lainnya.
Penanaman pohon ini diselenggarakan sebagai upaya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan penghijauan di Lingkungan Lanud Raden Sadjad Natuna.
Kolonel Pnb Dedy Iskandar, menyampaikan bahwa pohon memiliki banyak manfaat, termasuk menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, serta mencegah banjir dan longsor.
Sementara Aspotdirga Kasau, Marsda TNI Andi Wijaya, menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup dan mengajak prajurit Lanud Raden Sadjad menjadi inisiator dalam kegiatan penghijauan di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, Aspotdirga Kasau juga mengajak untuk berkolaborasi dengan BRGM dalam mencegah laju abrasi di Lanud Raden Sadjad melalui penanaman pohon mangrove.
Sekretaris Utama BRGM, Dr. Ir. Ayu Dewi Utari, menyatakan bahwa penanaman pohon ini merupakan rangkaian kegiatan untuk memperingati Hari Lahan Basah yang akan jatuh pada tanggal 2 Februari mendatang. Dia juga mengungkapkan bahwa Natuna perlu dijaga pesisirnya karena jika tidak, batas pantai akan semakin maju ke daratan dalam 5-10 tahun.
Kerjasama antara TNI AU dengan BRGM ini merupakan kolaborasi pertama kali dan dianggap sebagai kebanggaan bagi Lanud Raden Sadjad karena dipilih sebagai lokasi pertama kerjasama tersebut. BRGM bersama masyarakat dan pemerintah setempat Provinsi Kepulauan Riau telah melakukan usaha pemulihan ekosistem mangrove seluas 3.644 hektar hingga tahun 2023, dan di Kabupaten Natuna, luas lahan yang telah direhabilitasi mencapai 574 hektar. MK-nang
Redaktur: Munawir Sani