IFRAME SYNC

Gabriel Attal, Perdana Menteri Termuda Prancis, Menggantikan Elisabeth Borne

Gabriel Attal sebagai Perdana Menteri baru, menggantikan Elisabeth Borne. (f: net)

PRANCIS (marwahkepri.com) – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan penunjukan Gabriel Attal sebagai perdana menteri baru, menggantikan Elisabeth Borne. Dengan usianya yang baru 34 tahun, Attal menjadi kepala pemerintahan termuda dalam sejarah Prancis.

Attal, yang juga dikenal sebagai perdana menteri pertama Prancis yang secara terbuka menyatakan dirinya gay, memiliki latar belakang politik yang mengesankan. Ia bergabung dengan Partai Sosialis pada usia 17 tahun dan meraih popularitas sebagai juru bicara pemerintah selama pandemi COVID-19.

Menduduki posisi menteri junior di kementerian keuangan dan kemudian menteri pendidikan pada tahun 2023, Attal terbukti sebagai salah satu menteri kabinet Macron yang cerdas dan memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Langkah kontroversialnya dalam melarang pakaian abaya Muslim di sekolah-sekolah negeri meningkatkan popularitasnya di kalangan pemilih konservatif.

Pada saat pelantikan resmi di kediaman perdana menteri Matignon di Paris, Attal menyatakan penghargaannya atas penunjukan tersebut.

“Prancis tidak akan pernah identik dengan kemunduran, Prancis akan identik dengan transformasi, Prancis akan identik dengan keberanian,” ucapnya.

Macron berharap Attal dapat menghidupkan kembali semangat perubahan yang berani sejak awal kepemimpinannya pada tahun 2017.

“Saya tahu saya dapat mengandalkan energi dan komitmen Anda,” kata Macron kepada Attal.

Meskipun pujian untuk Attal datang dari berbagai pihak, harian konservatif Le Figaro memberikan peringatan bahwa “pemuda tidak menciptakan sebuah program.” Surat kabar tersebut juga menyiratkan bahwa dengan kenaikan pangkat seperti ini, Attal mungkin memiliki ambisi untuk mencapai puncak dalam pemilihan presiden tahun 2027.

Setelah pengangkatannya sebagai perdana menteri pada Selasa (9/1), Attal langsung mengunjungi wilayah-wilayah yang terkena dampak banjir di Prancis utara. Ia menunjukkan solidaritas nasional dan berjanji sumber daya yang luar biasa untuk membangun kembali.

“Anda adalah perwujudan dari orang Prancis yang bekerja keras, yang bangun pagi-pagi… kami bersama Anda,” ucapnya kepada warga di desa Clairmarais di Normandia. MK-dtc

Redaktur : Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f