Modal Rp 1 Juta, Trader On-Chain Solana Raih Keuntungan Luar Biasa Rp31 Miliar dalam Waktu Singkat
Ilustrasi coin terbang tinggi. (f: coinvestasi)
“
JAKARTA (marwahkepri.com) – Seorang trader on-chain di jaringan Solana memulai perjalanannya dengan modal hanya 1 SOL atau setara Rp1 juta (per 5 Desember 2023) dan berhasil memperoleh keuntungan sekitar US$2 juta atau setara Rp31 miliar dari memecoin SILLY.
Pada 27 Desember 2023, analisis blockchain dari akun X, Lookonchain, menemukan sebuah wallet Solana yang mencatat keuntungan mencengangkan dari trading memecoin. Wallet ini sukses meraih untung sekitar US$2 juta atau Rp31 miliar setelah berinvestasi dalam memecoin SILLY.
Dengan hanya memiliki modal awal sebesar 1,5 SOL, pengguna wallet ini membeli SILLY pada 5 Desember 2023. Lima menit setelah memecoin SILLY mulai diperdagangkan, trader ini menukar 1 SOL dengan 43 juta token SILLY. Dalam waktu sekitar 22 hari, nilai kapitalisasi pasar token SILLY mencapai lebih dari US$123 juta, memungkinkan wallet ini memperoleh keuntungan yang signifikan.
Meskipun keuntungan tersebut mencolok, beberapa pengguna X menyuarakan kecurigaan terkait dengan perdagangan insider atau informasi orang dalam. Ini disebabkan oleh eksekusi trading yang hampir bersamaan dengan waktu peluncuran kontrak.
Saat artikel ini dibuat (3 Januari 2024), SILLY diperdagangkan pada harga US$0,09086 dengan kapitalisasi pasar sebesar US$90,8 juta. Seiring dengan popularitasnya, memecoin ini terinspirasi oleh cuitan pendiri Solana, Anatoly Yakovenko, pada 8 November 2023, yang menyatakan bahwa itu adalah “tahun dari silly dragon.” Cuitan ini merujuk pada kostum Halloween Yakovenko di konferensi Solana Breakpoint 2023 di Amsterdam.
Situs web Silly Dragon menyertakan disclaimer yang menyatakan bahwa token ini hanya untuk tujuan hiburan dan bahwa para pendiri tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apapun. Trader on-chain ini, meskipun mencapai kesuksesan luar biasa, tetap menimbulkan pertanyaan dan diskusi di komunitas X terkait transparansi dan etika perdagangan. MK-mun
Redaktur : Munawir Sani
