IFRAME SYNC

Media Sosial dan Dampaknya Terhadap Kesehatan Mental Remaja: Stigma dan Tantangan Image Tubuh

Ilustrasi. (F: Net)

Marwahkepri.com – Para pengguna media sosial dari berbagai kalangan, termasuk remaja generasi Z, seringkali terpengaruh oleh informasi, tren, dan stigma yang beredar dan menjadi viral. Dampak dari penggunaan media sosial ini tidak selalu baik, terutama terkait dengan adanya stigma terhadap citra tubuh.

Media sosial, meskipun memberikan manfaat berupa interaksi dengan teman sebaya dan berbagi konten gambar dan video, dapat menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan mental remaja. Kondisi ini menjadi semakin kompleks dengan adanya perbandingan sosial, seperti jumlah teman, pengikut, atau jumlah ‘like’ pada gambar atau postingan, yang sering dianggap sebagai cerminan popularitas seseorang.

Menurut Psychology Today, remaja yang mudah dipengaruhi dapat terjerumus dalam perbandingan sosial ini, memengaruhi perasaan mereka terhadap diri sendiri dan tubuh mereka. Standar tubuh yang tidak realistis, terutama dalam hal kecantikan, dapat memicu dampak negatif pada citra tubuh remaja.

Dalam era digital modern, remaja dihadapkan pada ratusan bahkan ribuan gambar setiap hari. Foto-foto di media sosial sering disunting dengan filter dan teknik pengeditan, menciptakan citra yang tidak realistis dan berbahaya. Hal ini dapat membuat perbandingan penampilan menjadi tidak mungkin dan berdampak negatif.

Paparan terhadap realitas yang terlalu positif dan seringkali palsu dapat membuat remaja merasa tidak puas dengan penampilan dan kehidupan mereka. Kontes popularitas virtual juga dapat menimbulkan tekanan untuk tampil sempurna, mengakibatkan ketidakpuasan yang lebih besar.

Media sosial juga mendorong remaja untuk membandingkan diri dengan orang lain, terutama dengan gambar tubuh yang dianggap ‘sempurna’. Hal ini dapat menyebabkan perasaan malu, tidak aman, dan rendah diri.

Selain berdampak pada kecantikan, media sosial juga berkontribusi pada citra tubuh remaja dengan memicu atau memperburuk gangguan makan. Tekanan sosial untuk memiliki tubuh sempurna dapat menyebabkan gangguan makan seperti anoreksia, bulimia, diet ketat, atau olahraga berlebihan.

Untuk mengatasi stigma negatif ini, peran orang tua sangat penting. Mereka dapat bekerja sama dengan anak-anak mereka untuk mengubah penggunaan media sosial menjadi aktivitas yang lebih positif, seperti berpartisipasi dalam aktivitas fisik, menjalani hobi, dan menghabiskan waktu berkualitas bersama teman dan keluarga. Ini dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan mental remaja.

 

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f