Acar Jahe Merah: Rasa Unik dan Manfaat Kesehatan
Marwahkepri.com – Acar jahe merah bisa menjadi santapan favorit atau bahkan dihindari saat menikmati sushi. Meskipun rasanya mirip dengan acar konvensional, sentuhan pedasnya seringkali menjadi faktor penghambat bagi sebagian orang.
Meski demikian, bagi para pecinta, acar jahe merah bukan hanya sekadar penyegar mulut, tetapi juga dianggap memberikan manfaat kesehatan. Artikel ini akan membahas cara pembuatan acar jahe dalam variasi tsukemono, dan apakah klaim kesehatannya dapat dibuktikan secara ilmiah.
Acar jahe, sebagai bagian dari tsukemono Jepang, disiapkan dengan dua metode berbeda. Gari, atau jahe sushi, memiliki rasa yang lebih manis setelah direndam dalam campuran garam, gula, dan cuka beras. Sementara Beni shoga, dengan warna merah jambu dari anggur merah atau cuka plum, menawarkan rasa yang khas dan tajam.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa acar berbahan dasar cuka, termasuk acar jahe, dapat membantu mengontrol kadar gula darah, memberikan manfaat bagi penderita diabetes. Meski konsumsinya disarankan dalam jumlah sedikit, manfaat yang diharapkan tetap signifikan.
Selain itu, jahe sendiri, yang menjadi bahan dasar acar jahe merah, mengandung beragam nutrisi seperti vitamin C, vitamin B, dan mineral. Senyawa bioaktif bernama gingerol dalam jahe terkenal memiliki sifat anti-inflamasi, antivirus, dan antioksidan.
Mengonsumsi jahe juga terkait dengan penurunan kadar kolesterol dan peningkatan metabolisme lipid, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.
Meski acar jahe merah dapat menjadi tambahan rasa rendah kalori dalam diet, penting untuk memperhatikan kandungan garam dan gula dalam proses pengasinan. Alternatifnya, menikmati jahe segar tanpa tambahan garam atau gula dapat memberikan manfaat kesehatan maksimal.