Watak Anak Tergantung Orangtua?
NATUNA (marwahkepri.com) – Rencana aksi yang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Natuna, melalui Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) salah satunya telah membentuk satgas pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Seperti yang diutarakan oleh Kepala Bidang (Kabid) PPA Natuna, Yuli Ramadhanita. Kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Natuna, pada umumnya dilakukan oleh orang terdekat dengan korban.
“Padahal kita berharap orang terdekat dengan anaklah yang bisa mengayomi atau menjaga mereka, tapi terjadi malah sebaliknya, sangat miris bukan?,” ujar wanita yang biasa disapa Nita itu.
Kemudian kata Nita, masih banyak ditemukan kasus orang tua tidak paham dalam mengatur pola asuh terhadap anak, salah satunya tidak memberi penerapan aturan didalam rumah tangga.
“Mendidik anak itu dengan cara lemah lembut bukan dengan cara dimanja, ini yang harus bisa dibedakan,” kata Nita, di Kantor Bupati Natuna, Kecamatan Bunguran Timur, Selasa (5/12/2023).
Kendatipun demikian di dalam rumah tangga harus ada aturan yang diberlakukan secara tegas, agar anak bisa dibentuk sehingga tidak bebas keluar rumah sesuka hati.
“Kemarin pernah kita bertanya kepada salah seorang siswa dia mengaku di rumah tidak ada aturan sehingga dirinya bebas untuk keluar malam,” kata Nita.
Dirinya menambahkan dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak harus melibatkan semua kalangan tanpa terkecuali. Pencegahan ini juga diawali dari orangtua, dimana sebagai orangtua harus paham maksud program tersebut.
Disisi lain pemerintah desa juga diharapkan dapat menerapkan satgas pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Untuk masalah sosialisasi pihak kami sudah sering mendatangi ke desa-desa, sekolah dan bahkan ke rumah masyarakat,” bebernya pula.
Dirinya berharap dengan adanya orang tua memberi aturan di dalam rumah tangga serta memberi kelembutan terhadap anak, maka sebut Nita terbentuklah budi pekerti yang baik.
“Watak anak tergantung didikan orangtua,” kata Nita mengakhiri. MK/Zani
Redaktur: Munawir Sani