Telan Anggaran Rp 15 Miliar, Rehabilitasi Pelabuhan Penagi Akan Molor ?

NATUNA (marwahkepri.com) – Pekerjaan rehabilitasi pelabuhan Ranai di Kota Tua Penagi, Kabupaten Natuna, yang dianggarkan sebesar Rp 15 miliar lebih menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2023, diduga akan mengalami keterlambatan.

Saat wartawan melakukan peninjauan di lokasi, pekerjaan masih berlangsung, dengan sejumlah pekerja terlihat sedang melakukan pengecatan.

Seorang pekerja yang diwawancarai mengungkapkan bahwa tidak ada pengawas di tempat, hanya para pekerja yang sedang aktif.

Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait pengelolaan dan pengawasan proyek yang seharusnya dilakukan secara ketat untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana.

Dilansir marwahkepri.com, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kepri, Junaidi, dalam konfirmasinya lewat telepon seluler, menyampaikan agar media menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek.

Namun, PPK tersebut belum memberikan tanggapan terkait kelanjutan proyek rehabilitasi pelabuhan.

Kabid Kepelabuhan Dishub Kepri, yang juga menjabat sebagai PPK kegiatan, belum merespon pertanyaan wartawan melalui pesan WhatsApp, meskipun pertanyaan sudah ditandai sebagai diterima.

Begitu pula dengan pihak kontraktor, PT Yudha Perkasa Utama, yang belum memberikan keterangan terkait keterlambatan proyek.

Sebelumnya, Bupati Natuna bersama Wakil Bupati dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan pembangunan pelabuhan Penagi selesai sesuai jadwal.

Meski demikian, hingga batas waktu yang ditentukan, pekerjaan belum terselesaikan, meninggalkan tanda tanya besar terkait penyebab dan penanganan keterlambatan ini.

Pada papan plang proyek tertera tanggal kontrak mulai 28 Maret 2023, jadwal pelaksanaan 240 hari kalender, sumber anggaran Dana Alokasi Khusus sebesar 2023. MK-nang

Redaktur : Munawir Sani