Dibalik Dinding Perselingkuhan: Mengungkap Alasan dan Perbedaan antara Laki-laki dan Perempuan

Ilustrasi. (F: suara)
Marwahkepri.com – Perselingkuhan seringkali memiliki alasan tersendiri, baik dari pihak laki-laki maupun perempuan. Menurut penelitian, ada delapan alasan utama yang mendasari tindakan perselingkuhan, termasuk rendahnya harga diri, kurangnya cinta dan komitmen, serta kebutuhan akan variasi dan pengabaian terhadap hasrat seksual.
Menurut Verywell Health, alasan-alasan ini menjadi bagian dari masalah internal yang dimiliki oleh pelaku perselingkuhan, dan bukan tanggung jawab dari pihak yang menjadi korban.
Selain itu, luka masa kecil seperti pengabaian, pelecehan, atau orangtua yang melakukan perselingkuhan juga dapat merusak kemampuan seseorang untuk mempertahankan komitmen dalam sebuah hubungan.
Menariknya, alasan di balik perselingkuhan antara laki-laki dan perempuan dapat berbeda. Laki-laki lebih cenderung berselingkuh dengan motivasi mencari lebih banyak seks atau perhatian, mengungkapkan rasa cinta mereka secara fisik, sehingga seks menjadi kunci utama untuk menjalin keintiman.
Faktanya, perselingkuhan pada kaum Adam seringkali terkait dengan perasaan tidak aman, kurang dicintai, sehingga mereka mencari kepuasan emosional dari objek lain.
Di sisi lain, perempuan cenderung berselingkuh untuk mengisi kekosongan emosional yang mereka rasakan. Mereka mungkin merasa terputus dari pasangan atau merasa diabaikan, dan perselingkuhan bisa menjadi cara mencari keintiman emosional di luar hubungan pernikahan.
Perempuan juga sering melibatkan diri dalam perselingkuhan sebagai bentuk transisi untuk mengakhiri hubungan yang tidak memuaskan. Perselingkuhan dianggap sebagai penguat motivasi untuk mengakhiri pernikahan tanpa keraguan.
Selain itu, kepuasan seksual dan kebosanan dalam hubungan perkawinan juga menjadi pemicu umum di balik perselingkuhan, dimana sejumlah pelaku mengklaim bahwa tindakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kehidupan seksual mereka.