Pemasaran Jadi Hambatan Produksi CVO Natuna, Pemda Diminta Cari Jalan Keluar
NATUNA (marwahkepri.com) – Kelapa memiliki banyak produk turunan yang bisa dikembangkan menjadi komoditi bernilai ekonomi tinggi, salah satunya adalah Virgin Coconut Oil (VCO).
VCO atau biasa disebut minyak kelapa murni, merupakan komoditas populer baru di dunia kesehatan dan kecantikan akibat kandungan senyawa bioaktif yang bermanfaat untuk kesehatan.
Selain itu, VCO mempunyai segudang manfaat lainnya sehingga disebut minyak “ajaib” yang menarik minat banyak orang. Hal ini membuatnya bernilai jual tinggi di pasaran.
Sebenarnya, Natuna mempunyai produksi VCO rumahan sejak dahulu. Abdul Razak adalah salah satu pelaku usahanya yang masih eksis hingga sekarang.
Dahulu, ia merupakan Ketua Kelompok Usaha Bersama (KUB) Anggrek di Desa Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur. Namun akhirnya usaha tersebut tutup karena terkendala pemasaran.
Kendati telah tutup, namun Abdul Razak masih memproduksi VCO sendiri di Kelarik, Kecamatan Bunguran Utara. Namun, sekali lagi pemasaran menjadi kendala utamanya.
Kepada marwahkepri.com, ia mengatakan bahwa pemasaran menjadi batu sandungan. Karenanya, minyak VCO hanya diproduksi skala kecil untuk pasar lokal.
“Kami mohon kepada pemerintah kabupaten Natuna agar dapat membantu kami dalam pemasaran, supaya kami bisa produksi terus,” ujarnya, Jumat (10/11/2023) via telepon seluler.
Lantaran terkendala pemasaran, ia tidak memproduksi secara rutin. Sekali produksi paling banyak 30-50 botol, itu pun harus menunggu stok yang lama habis terjual.
Apabila ada penampung, Razak mengaku siap memproduksi seberapa banyak pun sesuai dengan kebutuhan. Sebab, ia mempunyai rekan kerja yang bisa membantu apabila diperlukan.
“Teman-teman yang duhulu sudah pernah ikut pelatihan kan banyak, selalu nanya ke saya apakah ada penampungnya. Kalau ada mereka siap bekerja,” ucap Razak.
Untuk itu, ia berharap kepada pemerintah kabupaten Natuna melalui dinas terkait agar dapat mencari jalan keluar persoalan yang dihadapi.MK-nang
Redaktur : Munawir Sani