Terkuak, ini Alasannya ! Kenapa Natuna Belum Konversi Minyak Tanah ke Gas LPG
NATUNA (marwahkepei.com) – Sebagian besar daerah di tanah air telah beralih dari minyak tanah (mitan) ke Gas LPG sejak belasan tahun yang lalu.
Pemerintah Republik Indonesia sendiri telah mengeluarkan kebijakan konversi dari mitan ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) pada tahun 2007.
Lantas kenapa kabupaten Natuna belum melakukan konversi mitan ke gas ? berikut ini penjelasan Kepala Bagian Ekonomi dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Natuna, Wan Syazali.
Wan Syazali menjelaskan, apabila konversi mitan ke gas diterapkan, maka akan memiliki konsekuensi yang besar bagi masyarakat Natuna.
Dengan adanya peralihan ke gas, maka dampaknya akan menghilangkan subsidi mitan dari pemerintah.
Pria yang akrab disapa Izal ini mengatakan, saat ini masyarakat Natuna masih cenderung menggunakan minyak karena lebih hemat dibandingkan gas LPG.
“Kenapa demikian, karena disini masih banyak sabut, kayu dan tempurung kelapa, dengan setetes minyak tanah saja mereka sudah bisa masak,” ujarnya di kantor DPRD Natuna, Kamis, 19 Oktober 2023.
Selain itu kata dia, ada tantangan lain ketika kebijakan ini diterapkan, yakni masalah transportasi yang dapat mempengaruhi ketersediaan gas di Natuna.
“Karena daerah kita ketika musim utara kapal-kapal tidak bisa berlayar, ini juga menjadi kendala,” tuturnya.
Untuk di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tinggal kabupaten Natuna dan Kepulauan Anmbas yang belum mengkonversikan gas LPG.
“Sebenarnya kalau masyarakat mau konversi tinggal kita ajukan saja ke kementerian ESDM. Tapi imbasnya harga minyak tanah akan mahal, karena sudah tidak disubsidi lagi,” terang Syazali.
Konversi Minyak Tanah ke LPG merupakan program pemerintah untuk pengalihan subsidi dan penggunaan Minyak Tanah oleh masyarakat ke LPG 3 kg melalui pembagian paket LPG 3 kg beserta isi, kompor, regulator dan slang secara gratis kepada masyarakat yang memenuhi kriteria yang sudah ditentukan.
Oleh sebab itu, tujuan kebijakan dari konversi penggunaan bahan-bakar minyak tanah ke gas sangat jelas, yaitu menghemat pengeluaran anggaran publik dan sekaligus mengurangi tingkat polusi.MK-nang
Redaktur : Munawir Sani