Cuaca Ekstrem dan Polusi Udara Memburuk: Pentingnya Kesehatan dalam Menghadapinya

Ilustrasi. (Foto: Tribun)
Jakarta (Marwahkepri.com)- Sejumlah wilayah di Indonesia, terutama Jawa, saat ini sedang dilanda cuaca panas ekstrem. Suhu udara mencapai 36-38 derajat Celsius, terutama pada siang hari.
Data terbaru dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa sebagian wilayah mengalami suhu maksimum harian yang luar biasa. Di tengah cuaca yang panas ini, penting untuk memahami dampaknya pada kesehatan dan cara mengatasinya.
Cuaca Panas dan Risiko Kesehatan
Kondisi cuaca panas yang berkepanjangan dapat berdampak serius pada kesehatan manusia. Salah satu masalah umum yang muncul adalah dehidrasi, di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang dikonsumsi. Dehidrasi dapat menyebabkan gejala seperti mulut dan tenggorokan kering, rasa haus yang ekstrem, dan kelelahan.
Cuaca panas ekstrem juga meningkatkan risiko terjadinya heatstroke. Heatstroke adalah kondisi di mana suhu tubuh meningkat secara drastis, yang bisa sangat berbahaya bahkan mengancam nyawa.
Gejala heatstroke mencakup peningkatan suhu tubuh yang mencapai 40 derajat Celsius dalam waktu singkat. Penderita juga berhenti berkeringat, kulit menjadi kemerahan, napas cepat, detak jantung meningkat, serta muncul gejala seperti sakit kepala, mual, muntah, kebingungan, gelisah, dan mudah tersinggung.
Polusi Udara Memburuk Masalah Kesehatan
Kondisi cuaca panas di Indonesia sering kali diperparah oleh polusi udara di kota-kota besar. Data indeks kualitas udara menunjukkan tingginya tingkat polusi di beberapa kota.
Kota Palembang di Sumatra Selatan menempati peringkat teratas dalam hal polusi udara, diikuti oleh Kota Pekanbaru, Kota Jambi, dan Kota Bogor.
Kombinasi antara cuaca panas ekstrem dan polusi udara dapat berdampak serius pada kesehatan manusia. Paparan radikal bebas yang tinggi akibat polusi udara dapat menurunkan daya tahan tubuh, meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
Pencegahan dan Kesehatan yang Penting
Untuk melindungi diri dari dampak buruk cuaca panas dan polusi udara, masyarakat diimbau untuk menjaga hidrasi tubuh. Konsumsi setidaknya 2 liter air putih per hari untuk mencegah dehidrasi.
Vitamin C juga dapat membantu meringankan dampak dehidrasi dengan meningkatkan retensi cairan dalam tubuh, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, penting untuk mengambil tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari beraktivitas di luar ruangan saat suhu sangat panas.
Kesehatan harus selalu menjadi prioritas, terutama di bawah cuaca ekstrem dan kondisi polusi udara yang buruk.
Tetap waspada dan peduli terhadap kesehatan kita dan orang-orang terdekat adalah langkah penting dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan polusi udara.