IFRAME SYNC

Cuaca di Indonesia Makin Panas, Kemarau Bikin Tambah Parah

gfh

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan bahwa kondisi cuaca panas akhir-akhir ini disebabkan oleh multi faktor. (Foto: net)

JAKARTA (marwahkepri.com) – Cuaca panas terik ekstrem kini tengah menjadi pembicaraan masyarakat. Pasalnya cuaca panas cukup mengganggu aktifitas masyarakat, apalagi yang bekerja di luar ruangan.

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto mengungkapkan bahwa kondisi cuaca panas akhir-akhir ini disebabkan oleh multi faktor. Salah satunya adalah disebabkan oleh musim kemarau.

“Saat ini kan musim kemarau di mana cuacanya sering cerah, berarti tidak ada awan hujan, tidak ada tutupan awan di angkasa. Sehingga sinar matahari itu bisa langsung intens masuk tanpa hambatan ke permukaan bumi,” jelasnya, Minggu (1/10/2023).

Selain itu, cuaca panas akhir-akhir ini juga disebabkan oleh gerak semu matahari yang lebih banyak berada di dekat ekuator, pergerakan angin yang rendah, dan kelembapan udara yang kering.

Karena itu daerah di bagian selatan ekuator menjadi wilayah yang paling terdampak.

“Kalau kita lihat paling berdampak kalau saya memonitor melalui sebaran atau tutupan awan yang ada atas wilayah Indonesia, itu rata-rata di selatan ekuator. Misalnya di bawah selatan ekuator itu Jawa, Bali, Nusa Tenggara ya,” jelasnya.

“Itu lebih kelihatan kalau dibandingkan dengan wilayah utara ekuator. Karena wilayah utara sampai saat ini masih ada banyak tutupan awan sehingga bisa menyerap dan memantulkan sinar matahari yang akan masuk ke permukaan bumi,” sambungnya.

Berdasarkan pencatatan pada bulan September, suhu tertinggi wilayah Indonesia berada di Semarang dan Kertajati dengan suhu 37,8 derajat celsius. Selain itu pada posisi selanjutnya terdapat Tangerang Selatan dengan 37,5 derajat celsius.

“Untuk prediksi tujuh hari ke depan suhunya nggak sampai 40 derajat celsius ya. Kalau saya lihat kisarannya itu hanya 35-38 derajat celsius,” tuturnya. MK-mun/dtk

Redaktur: Munawir Sani

IFRAME SYNC
-
mgid.com, 846953, DIRECT, d4c29acad76ce94f