Turunkan Angka Stunting, Puskesmas Ranai Dapat Anggaran Rp 152 Juta
NATUNA (marwahkepri.com) – Pemerintah pusat melalui anggaran DAK non fisik menggelontorkan anggaran cukup besar dalam bentuk Pemberian Makan Tambahan (PMT) kepada Puskesmas Ranai untuk menurunkan angka stunting.
Ungkapan itu dibenarkan Kepala Puskesmas Ranai, Nazri saat dimintai keterangan media ini, Rabu (27/9/2023) pagi.
Menurut dia, pangan lokal adalah makanan tambahan pangan lokal yang diberikan untuk meningkatkan status gizi pada sasaran yaitu balita yang memiliki masalah gizi dan ibu hamil KEK.
Pemberian PMT Lokal di lapangan adalah dengan memberikan makanan siap saji sebanyak 1 kali sehari kepada sasaran selama 90 hari.
PMT lokal pada prinsipnya merupakan tambahan bukan sebagai pengganti makanan utama yang dapat diberikan berupa makanan lengkap atau kudapan (cemilan).
Pelaksanaan kegiatannya PMT lokal dilakukan dengan memberdayakan kader sebagai juru masak dan juga yang mendistribusikan makanan kepada sasaran setiap harinya.
“Pemberian makanan tambahan lokal di Kecamatan Bunguran Timur baru berjalan 2 hari dimulai 25 September 2023 lalu,” kata Nazri.
PMT yang dimasak oleh kader dibuat sesuai siklus menu 10 hari yang dibuat oleh tim ahli gizi puskesmas dengan memperhatikan jenis bahan makanan dan menyesuaikan dengan ketersediaan anggaran.
Adapun sasaran di Bunguran Timur saat ini kepada ibu hamil sebanyak 18 orang dan balita 48 orang dengan total anggara pada tahun 2023 sebesar Rp 152.161.000.
“Dengan rinciannya, untuk bumil Rp 21.500 per menu (80 persen bahan makanan, 15 persen upah juru masak dan 5 persen ATK). Untuk Balita Rp 16.500 per menu (80 persen bahan makanan, 15 persen upah juru masak dan 5 persen ATK),” tambahnya pula.
“Ayo semua kita untuk sama-sama mengawasinya, memberikan masukan supaya tepat sasaran dan tentunya angka stunting menurun di Bunguran Timur khususnya Natuna umumnya,” ajak Nazri kepada warga. MK-Zani
Redaksi: Munawir Sani